BERITA

Pasca-Rusuh di Wamena, Pemerintah Siapkan Perbaikan Bangunan

Pasca-Rusuh di Wamena, Pemerintah Siapkan Perbaikan Bangunan

KBR, Jakarta- Pemerintah berjanji segera memulai rehabilitasi berbagai kerusakan gedung dan fasilitas publik yang rusak pascakerusuhan di Wamena, Papua. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono mengatakan, rehabilitasi tersebut akan dimulai setelah pembersihan kota  rampung dalam dua pekan.

Basuki berkata, ia juga telah mencatat puluhan gedung pemerintahan dan ratusan bangunan milik masyarakat yang rusak saat kerusuhan. 

"Kalau target saya kira secepatnya. Sekarang ini sedang pembersihan, sejalan dengan penanganan keamanan. Mudah-mudahan dua minggu ini bisa bersih. Karena ada 450 ruko dan 95 rumah yang rusak. Ini yang penting kita bersihkan, baru rehabilitasi," kata Basuki di kantor presiden, Selasa (08/10/2019).


Basuki mengatakan, Kementerian PUPR mencatat ada 10 kantor pemerintah yang rusak berat, dan 34 rusak ringan. Kerusakan juga terjadi pada delapan kantor dan 26 sarana pendidikan. Selain itu, ada pula 450 ruko dan dan 165 rumah yang rusak. Basuki berkata, kebanyakan bangunan tersebut rusak karena terbakar.


Basuki berujar, rehabilitasi semua bangunan tersebut akan ditangani Kementerian PUPR, dengan dibantu Direktorat Zeni TNI. Kata dia, konstruksi bangunan akan langsung diaudit oleh tim Litbang PUPR. Ia memastikan rehabilitasi bangunan di Wamena akan menggunakan bahan-bahan bangunan lokal.


Adapun soal sekitar 10 ribuan warga Wamena yang masih mengungsi, saat ini ditangani Badan Nasional Penanggulangan Bencana. Kepala BNPB Doni Monardo mengatakan, warga Wamena kebanyakan diungsikan ke Jayapura. Ia berkata, sebagian warga ingin pindah dan meninggalkan Wamena, sementara sebagian lainnya tetap akan kembali ke Wamena setelah situasi pulih.


Editor: Rony Sitanggang

  • Polri
  • Papua
  • Ilaga
  • konflik papua
  • OPM
  • TNI
  • TPNPB
  • Rusuh Wamena

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!