BERITA

Selain Faktor Eksternal, Sri Mulyani Akui Pelemahan Rupiah Akibat Impor Masih Tinggi

"Sri Mulyani mengklaim pemerintah dan Bank Indonesia sudah melakukan berbagai cara untuk menguatkan rupiah."

Selain Faktor Eksternal, Sri Mulyani Akui Pelemahan Rupiah Akibat Impor Masih Tinggi
Menteri Keungan, Sri Mulyani Indrawati. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

KBR, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengakui pelemahan Rupiah terhadap Dolar, hari ini mencapai Rp15.139 per dolar AS, turut disebabkan impor bahan bakar minyak yang masih tinggi. Ia pun mengaku belum mengetahui dampak program B-20 terhadap penurunan impor BBM sepanjang September 2018.

Meski demikian, Sri Mulyani menilai, pelemahan rupiah tersebut utamanya disebabkan oleh faktor eksternal, seperti sikap pemerintah Italia yang ingin memperlebar defisit anggarannya hingga menyebabkan kekhawatiran pasar.

"Saya lihat kalau dominasi hari ini memang mayoritas berasal, dari luar yang sangat dominan. Kita lihat sentimen kemarin adalah Italia yang defisitnya besar. Sekarang Italia berkomitmen menurunkan defisit APBN, lalu ada sentimen yang lain. Dan domestik harus waspada utamanya neraca pembayaran. Ini momentumnya masih harus dikendalikan dengan baik," kata Sri Mulyani di kompleks Istana Kepresidenan, Kamis (4/10/2018).

Sri Mulyani mengklaim pemerintah dan Bank Indonesia sudah melakukan berbagai cara untuk menguatkan rupiah. Ia berkata, BI sebagai otoritas moneter sudah melakukan langkah-langkah bauran kebijakan, seperti berhubungan dengan suku bunga, maupun makroprudensial.

Adapun dari sisi fiskal, pemerintah mulai membatasi impor 1.147 barang konsumsi yang telah diproduksi dalam negeri. Ia mengatakan, keberhasilan kebijakan tersebut akan dievaluasi pekan ini.

Sementara mengenai BBM yang menjadi komponen impor terbesar, Sri Mulyani berkata, pemerintah sangat mengharapkan volumenya menurun berkat program B20. Ia mengatakan, pemerintah akan terus memantau pergerakan nilai tukar mata uang tersebut, apakah temporer yang sifatnya tren atau bukan.

Editor: Gilang Ramadhan

  • pelemahan rupiah
  • Menkeu Sri Mulyani
  • impor
  • bank indonesia BI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!