BERITA

Pentingnya Vaksinasi Ketika Dewasa

"Sebagian orang beranggapan orang dewasa tidak penting-penting amat melakukan vaksinasi. Betulkah demikian?"

Yogi Ernes

Pentingnya Vaksinasi Ketika Dewasa
Dr. dr. Sukamto Koesno SpPD-KAI, Spesialis Penyakit Dalam di RSCM menjelaskan tentang vaksinasi pada orang dewasa dalam program Ruang Publik KBR

KBR, Jakarta - Sebagian orang masih menganggap vaksin hanya diperlukan oleh bayi dan balita. Namun tahukah Anda, bahwa ternyata orang dewasa juga butuh vaksin untuk melindungi diri dari berbagai penyakit.

Dokter Sukamto Koesno dalam obrolan di program Ruang Publik KBR mengungkap sebuah riset di Amerika tentang vaksin dan faktor yang mampu mencegah penyakit.

"Data di Amerika itu menunjukkan kematian orang dewasa akibat penyakit yang bisa dicegah oleh vaksin mencapai 60 ribu kasus tiap tahunnya. Angka ini 200 kali lebih besar dibanding kematian anak-anak akibat tidak divaksin," jelas Sukamto Koesno yang juga spesialis penyakit dalam di RSCM.

Kata dia, minimnya kesadaran orang dewasa melakukan vaksinasi salah satunya karena hal ini belum jadi program pemerintah. Selain itu, ia mengoreksi anggapan keliru yang menyebut bahwa vaksin yang dilakukan ke orang dewasa adalah lanjutan dari vaksinasi saat anak-anak. Padahal, tidak demikian.

"Jadi vaksinasi dewasa itu diberikan sesuai dengan indikasi. Misalnya, vaksinasi influenza hanya diberikan kepada orang-orang yang berpotensi terkena penyakit tersebut," terangnya kepada KBR.

Selain itu, sebab lain adalah masih tingginya kepercayaan sebagian masyarakat terhadap kebiasaan lokal juga mitos. Seperti, meletakkan terasi atau kopi ke luka di tubuh. Sebagian orang meyakini terasi atau kopi mampu mengobati luka lebih cepat dibanding prosedur medis.

"Kita harus sadar jika ilmu kesehatan itu terus berevolusi. Mungkin apa yang dipercayai oleh masyarakat saat itu benar-benar terbukti manjur, tapi lebih baik kita memilih cara pengobatan yang sudah teruji lewat penelitian di dunia medis," kata Sukamto.

"Contoh kayak mengobati luka menggunakan terasi. Prinsipnya jika luka ingin cepat sembuh, lukanya harus bersih terlebih dahulu. Pertanyaannya apakah terasi menjamin kebersihan tersebut atau tidak? Sejauh pengalaman saya, terasi tidak pernah teruji di dalam dunia medis dalam menyembuhkan luka secara aman," sambung Sukamto lagi.

Yang juga belakangan mencuat, polemik di tengah masyarakat soal sertifikasi halal vaksin. Sukamto menjelaskan, bukan berarti bila vaksin tak beroleh label halal lantas otomatis penggunaannya jadi haram. Mengingat manfaat vaksin lebih besar dibanding kerugiannya, maka harusnya itu membuat masyarakat tak ragu lagi melakukan vaksinasi.

Dalam sesi akhir perbincangan, Sukamto mengungkapkan setidaknya ada tiga jenis vaksin yang harus didapat orang dewasa sebelum menikah.

Pertama, vaksin cacar air. Ia menjelaskan tiap orang yang hendak menikah dan belum mengalami cacar air ketika kecil, harus segera melakukan vaksin ini. Karena menurutnya, jika vaksinasi dilakukan ketika hamil maka akan merusak janin dan mengakibatkan keguguran.

Berikutnya adalah vaksin hepatitis B. Data di Indonesia menyebutkan jika 1 dari 10 orang dewasa Indonesia menderita hepatitis B. Ia mengatakan, vaksin jenis ini penting bagi orang yang belum punya kekebalan hepatitis B.

Vaksin terakhir yang harus diberikan ke orang dewasa sebelum menikah adalah vaksin influenza. Jenis vaksin ini perlu sebab jika perempuan hamil terkena flu maka maka kemugkinan besar menyebabkan risiko melahirkan prematur dan menurunkan berat janin.

"Vaksinasi itu ibarat sebuah investasi. Jadi yang harus kita pikirkan adalah efek di masa depan jika kita tidak mendapatkan vaksin," kata Sukamto meyakinkan.



Editor: Nurika Manan

  • Vaksin
  • Kesehatan
  • Influenza
  • Hepatits b

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!