BERITA

Menkominfo: 20 Persen Jaringan Telekomunikasi di Sulteng Telah Berfungsi

Menkominfo: 20 Persen Jaringan Telekomunikasi di Sulteng Telah Berfungsi

KBR, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara mengatakan, jaringan telekomunikasi di Palu, Donggala, dan Sigi, Sulawesi Tengah berangsur pulih. Sepekan sejak gempa dan tsunami melanda Sulteng, baru sekitar 20 persen jaringan telekomunikasi yang berfungsi.

"Tanggal 5 Oktober, listrik kan mulai masuk. Kalau Palu, sekarang mungkin hampir 20 persen. Tadinya 15 persen. Sekarang 20 persenan," kata Rudiantara di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Jumat (5/10/18).

Rudiantara menjelaskan, perbaikan jaringan komunikasi dilakukan bertahap. Gempa dan tsunami menurutnya merusak setengah dari sekitar 1500 menara telekomunikasi di Sulawesi Tengah.

Kominfo saat ini sangat mengandalkan kondisi jaringan listrik di Palu. Kementerian ESDM menargetkan listrik di Palu dan Donggala kembali normal hari ini. Jika listrik sudah normal, menara-menara yang tidak rusak bisa beroperasi kembali dalam waktu 24 jam.

"Dibantu dengan genset juga. Kalau listrik hari ini masuk, insya allah akan lebih banyak," ujarnya.

 Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/NASIONAL/10-2018/menkominfo__49_bts_di_sulteng_telah_berfungsi/97536.html">Menkominfo: 49 BTS di Sulteng Telah Berfungsi</a>&nbsp;</b><br>
    
    <li><a href="http://kbr.id/NASIONAL/10-2018/pemerintah_klaim_kebutuhan_listrik_dan_bbm_di_palu_mulai_terpenuhi/97525.html"><b>Pemerintah Klaim Kebutuhan Listrik dan BBM di Palu Mulai Terpenuhi</b></a>&nbsp;<br>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/NASIONAL/10-2018/bnpb_prediksi_kerugian_bencana_sulteng_lebih_dari_rp10_t/97563.html">BNPB Prediksi Kerugian Bencana Sulteng Lebih dari Rp10 T</a>&nbsp;</b><br>
    

Editor: Gilang Ramadhan

  • gempa dan tsunami Palu
  • gempa Palu
  • Gempa Donggala
  • Menteri Komunikasi dan Informatika
  • Rudiantara

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!