BERITA

Mendagri Tunjuk Sekda Jadi Plt Bupati Cirebon

""Kami sudah menyiapkan penggantinya. Yang penting jangan sampai tata-kelola pemerintahan kosong. Wakilnya ternyata mengajukan diri sebagai caleg, sekdanya yang akan kami tunjuk," "

Ria Apriyani

Mendagri Tunjuk Sekda Jadi Plt Bupati Cirebon
Ilustrasi OTT KPK. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo segera menunjuk pelaksana tugas Bupati Cirebon, menggantikan Sunjaya Purwadisastra yang terjaring operasi tangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mendagri rencananya menunjuk Sekretaris Daerah Cirebon, Rachmat Sutrisno sebagai pelaksana tugas Bupati, hingga ada putusan pengadilan yang inkrah terkait kasus yang menjerat Sunjaya.

"Kami sudah menyiapkan penggantinya. Yang penting jangan sampai tata-kelola pemerintahan kosong. Wakilnya ternyata mengajukan diri sebagai caleg, sekdanya yang akan kami tunjuk," kata Tjahjo, usai diskusi di Gedung Sekretariat Negara, Kamis (25/10/2018).

Tjahjo menyesalkan masih ada kepala daerah nakal yang terjerat kasus korupsi dan suap. Padahal, katanya, pemerintah pusat sudah berulang-kali mengingatkan agar para kepala daerah berhati-hati menggunakan kewenangan mereka.

Menurut Tjahjo, selama ini upaya pencegahan dan pemberantasan sudah dioptimalkan. Dia merasa heran masih banyak kepala daerah yang berani bermain-main dengan kewenangannya.

"Saya sudah menerapkan area rawan korupsi dicermati. Kepala daerah yang baru dilantik saya ajak ke KPK. Presiden sudah mengumpulkan para kepala daerah berjam-jam. Area rawan korupsi itu juga dibahas." 

KPK sebelumnya melakukan OTT terhadap Bupati Cirebon Sunjaya Purwadisastra.

Baca: Bupati Cirebon Kena OTT KPK  

Sunjaya diduga melakukan jual-beli jabatan. KPK menyita sejumlah uang dan bukti transfer terkait kasus tersebut.


Editor: Kurniati

  • Mendagri Tjahjo Kumolo
  • Bupati Bekasi
  • OTT KPK
  • Sunjaya Purwadisastra

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!