BERITA

KLHK Pamerkan AIKO, Alat Identifikasi Kayu Otomatis ke Jepang

KLHK Pamerkan AIKO, Alat Identifikasi Kayu Otomatis ke Jepang

KBR, Jakarta - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Kemenristek Dikti akan memamerkan Alat Identifikasi Kayu Otomatis (AIKO) pada  pameran di acara Inovation Day di Jepang, Selasa (16/10/2018).

Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan Dwi Sudarto mengatakan, KLHK terus melakukan pengembangan untuk alat identifikasi kayu otomatis itu.


"AIKO akan dipamerkan oleh Kemenristek Dikti di acara Inovation Day di Jepang, tanggal 16 Oktober," kata Dwi Sudarto di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.


AIKO merupakan alat berbasis komputer vision yang diciptakan Badan Litbang KLHK bersama LIPI dan didukung Kemenristek Dikti sejak 2017. Alat itu baru di-launching pada 28 September lalu.


Kata Dwi, AIKO adalah alat untuk mengidentifikasi kayu otomatis pertama di dunia. Dia menambahkan, AIKO merupakan temuan IPTEK yang luar biasa karena dengan AIKO, identifikasi kayu yang biasanya membutuhkan waktu 1-2 minggu jika dilakukan manual, dapat diselesaikan dalam hitungan detik.


Dwi mengatakan, AIKO mempermudah proses identifikasi jenis kayu, pengelompokan jenis kayu, dan pemetaan potensi jenis kayu untuk kepentingan konservasi dan pengembangam usaha serta penegakan hukum.


Dwi Sudarto menambahkan, saat ini KLHK sedang berupaya agar AIKO bisa digunakan secara luas. Nantinya masyarakat bisa mengunduh aplikasi untuk menggunakan AIKO. Namun akan ada biaya yang dikenakan untuk bisa mengunakan alat tersebut.


KLHK sedang mempersiapkan hal tersebut bersama PT Telkom Indonesia.


AIKO diluncurkan pertama kali tanggal 28 September 2018, bertepatan dengan deklarasi Presiden Jokowi bahwa Xylarium Bogoriense (Perpustakaan Kayu Milik Indonesia) sebagai nomor satu di dunia dengan koleksi 192.395 spesimen kayu.


AIKO kemudian dikembangkan dengan dukungan data jenis kayu dari Xylarium Bogoriense.


Editor: Agus Luqman

 

  • AIKO
  • KLHK
  • korupsi
  • Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
  • konservasi alam

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!