BERITA

IDI Sebar Tim Medis ke Daerah Terisolasi di Donggala dan Palu

IDI Sebar Tim Medis ke Daerah Terisolasi di Donggala dan Palu

KBR, Jakarta - Sekretaris Jendral Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi mengatakan, mulai Kamis (4/9/2018) seluruh tim kesehatan disebar ke beberapa daerah yang terisolasi di Kabupaten Donggala dan Sigi, Sulawesi Tengah.

Ia menuturkan, masih membutuhkan data mengenai lokasi pengungsian tidak resmi. Sebab tim hanya beroleh data dari informasi relawan dan ahli medis lokal. 

"Jadi dari mulai Sigi, Donggala saat ini tim medisnya sudah ada, semua dokter sudah bergerak ke lokasi-lokasi tersebut. Tentunya kami nanti minta data juga mana-mana daerah karena sisi lokasi pengungsian masih belum semuanya pasti," jelas Adib, ketika dihubungi KBR di Jakarta, Kamis (4/10/2018). 

"Tapi sistemnya kalau yang di rumah sakit, kami mengandalkan supaya kasus penyelesaiannya di Palu," sambungnya.

Hingga kini ada sekitar 100-an tenaga medis dari IDI yang tiba di Palu dan sekitarnya. Di antaranya dokter spesialis bedah, spesialis syaraf hingga spesialis kandungan.

Keahlian itu dipilih, mengingat banyak korban yang membutuhkan pembedahan atas luka yang dialami. Selain itu, banyak juga korban yang merupakan perempuan hamil.

"Bantuan tentunya dari berbagai keahlian, tapi intinya kami mendukung tenaga medis lokal yang berada di daerah-daerah itu. Kalau tidak ya pasti kekurangan tenaga. Ini akan berlangsung selama masa tanggap bencana ya, kami bergerak dengan lembaga terkait kesehatan dan LSM. Jadi dari mulai Donggala sampai Sigi, tim medis akan lengkap." 

Menurut Adib, bantuan alat medis dan obat-obatan sudah mulai berdatangan dan disalurkan ke berbagai rumah sakit, klinik, serta puskesmas tempat warga berobat.




Editor: Nurika Manan

  • IDI
  • Tim Medis
  • Gempa Palu
  • Gempa Donggala

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!