BERITA

Gempa Situbondo Berdampak ke Daerah Lain di Jatim

"Gempa bumi berkekutan 6,3 skala richter menguncang Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis dini hari pukul 01.44 WIB."

Budi Prasetiyo, Hermawan

Gempa Situbondo Berdampak ke Daerah Lain di Jatim
Ilustrasi: Petugas menunjukkan aktivitas kegempaan.(Foto: ANTARA/ ANis E)

KBR, Situbondo - Gempa bumi berkekutan 6,3 skala richter menguncang Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, pada Kamis dini hari pukul 01.44 WIB.

Pusat gempa berada di 61 kilometer Timur Laut Situbondo, dengan kedalaman 10 kilometer. Namun tidak berpotensi tsunami. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo Gatot Trikorawan mengatakan, warga sempat panik sesaat setelah goncangan.

Masyarakat  berhamburan keluar rumah dan untuk sementara bertahan di luar bangunan karena takut terjadi gempa susulan atau tsunami. Namun setelaah diberi penjelasan, masyarakat berangsur kembali ke rumah masing-masing

"BPBD dan Pemerintah Kabupaten Situbondo mengimbau tetap tenang karena akibat gempa yang terjadi ini tidak ada kerusakan sampai saat ini," terang Gatot Trikorawan di Situbondo, Kamis (11/10/2018).

Ia menambahkan, BPBD Situbondo terus mendata dan mengecek dampak gempa di seluruh kecamatan. Data sementara Kamis (11/10/2018) hingga pukul 11 WIB menunjukkan, delapan rumah rusak ringan akibat gempa di Situbondo. Letaknya tersebar di sejumlah kecamatan di antaranya Kecamatan Arjasa, Panarukan, Mangaran, Situbondo, Banyuputih dan Mlandingan.

Sementara untuk bangunan fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah dan gedung pemerintahan tetap aman.

"Sampai saat ini tidak ada korban jiwa," tambah Gatot.

Selain Situbondo, gempa juga dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Timur seperti Banyuwangi, Sumenep dan Jember. Getaran juga dirasakan di wilayah Bali dan Nusa Tenggara Barat.

Dampak di Sumenep dan Banyuwangi

Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengatakan telah mengirim bantuan logistik untuk membantu korban gempa di Kabupaten Sumenep. Pemprov Jatim bersama Pemkab Sumenep masih mendata korban dan kerusakan bangunan akibat gempa.

"Setelah koordinasi dengan Pemkab, tadi jam lima logistik berangkat satu truk," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo di Mapolda Jawa Timur, Kamis (11/10/2018).

Ia menambahkan, Pemprov Jatim akan menanggung biaya korban gempa yang dirawat di rumah sakit. Selain itu, keluarga korban meninggal pun bakal menerima santunan. 

"Yang sakit tanggung jawab pemerintah, kalau Pemkab tidak mampu ya nanti provinsi. Tadi pak bupati bilang terserah provinsi."

Data sementara, ada tiga orang korban meninggal di Kabupaten Sumenep. Soekarwo mengatakan, dari data awal pula terlihat Kepulauan Sapudi merupakan wilayah yang paling parah terkena dampak gempa di Situbondo. 

"Kalau kerusakan yang paling parah ada di pulau Sapudi. 25 rumah rusak," kata dia.

Sementara Kepala BPBD Jawa Timur Subhan Wahyudiono menerangkan, selain tiga korban meninggal, terdapat pula sembilan orang luka-luka.

"Tiga meninggal dan sembilan luka-luka. Kebanyakan ada di kecamatan Gayam dan ada yang di Kalianget," kata Subhan di Surabaya, Kamis (11/10/2018).

Menurut dia, sebagain besar korban menderita luka-luka dan patah tulang karena tertimpa reruntuhan tembok. Sementara, di Kabupaten Situbondo, tidak ditemukan korban luka maupun meninggal. 

"Keruntuhan tembok. Karena bangunan hancur. Kalau situbondo tidak ada, mungkin lempengannya lebih dekat ke sana," tambahnya. 

Subhan mengatakan, segera membangun rumah warga yang rusak. Setelah pendataan usai, Pemprov Jatim akan mengirimkan bantuan material untuk membangun rumah warga.

"Ini masih dikaji terus. Pak Gubernur memerintahkan kami kalau tiap korban disantuni Rp5 juta," pungkas Subhan.



Editor: Nurika Manan

  • Gempa Situbondo
  • gempa
  • BPBD
  • Jawa Timur
  • Soekarwo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!