BERITA

Rusuh Singkil, Ada Warga Luar Terlibat? Ini Kata Kapolda Aceh

"Kepolisian Aceh menerima informasi adanya warga daerah lain yang ikut membantu dua kelompok saat bentrok di Aceh Singkil."

Edy Saputra Dan Erick Permana

Rusuh Singkil, Ada Warga Luar Terlibat? Ini Kata Kapolda Aceh

KBR, Jakarta - Kepolisian Aceh menerima informasi adanya warga daerah lain yang ikut membantu dua kelompok saat bentrok di Aceh Singkil, kemarin. Meski demikian, Kapolda Aceh, Mochamad Husein Hamidi  menyatakan masih menyelidiki hal tersebut. 

"Itu baru informasi, itu akan kita teliti. Akan kita selidiki apakah informasi itu benar atau tidak. Yang jelas kita sekarang bagaimana menjaga keamanan di Aceh Singkil kondusif. Dan terhadap rumah ibadah kita lakukan pengamanan yang baik," ujar Husein Rabu (14/10).

Sebelumnya, beredar isu adanya warga daerah lain ikut bergabung dengan dua kelompok yang terlibat bentrok di Aceh Singkil, kemarin. Bentrok tersebut mengakibatkan 1 orang tewas 4 orang luka. Selain itu juga dua gereja di sana hangus dibakar. 

Dua buah gereja di Aceh Singkil, kemarin, dirusak kelompok intoleran dengan alasan tidak punya izin. Padahal kedua gereja tersebut sudah berdiri sebelum peraturan pendirian rumah ibadah berlaku. Kelompok intoleran 6 Oktober lalu mendemo bupati untuk menutup gereja-gereja yang mereka anggap tidak berizin. Mereka mengultimatum bupati mengikuti paksaan itu dalam 7 hari dan mengancam beraksi sendiri jika tuntutan tidak dipenuhi.

Malamnya, Forum Kerukunan Umat Beragama setempat menggelar rapat yang menyepakati penutupan sejumlah gereja. Sepekan setelah tuntutan itu, kelompok intoleran turun ke lapangan dan menutup langsung gereja-gereja. Akibat peristiwa itu satu orang dilaporkan tewas dan empat luka-luka.


Editor: Rony Sitanggang

  • aceh singkil rusuh
  • gereja singkil dibakar
  • Kapolda Aceh
  • Mochamad Husein Hamidi
  • warga daerah lain terlibat
  • Aceh Singkil
  • Toleransi
  • petatoleransi_01Nanggroe Aceh Darussalam_merah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!