BERITA
Kasus Salim Kancil, Komnas HAM Malam ini Berangkat ke Lumajang
"Setelah investigasi selesai, Komnas HAM akan melakukan analisa apabila kejahatan itu dilakukan secara terencana dan ada kepentingan dari pihak tertentu."
KBR, Jakarta - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) malam ini mengirim perwakilan ke Lumajang, Jawa Timur, terkait kasus pembunuhan petani bernama Salim Kancil. Kasus itu terkait konflik tambang di Desa Selok Awar-Awar, Lumajang.
Wakil Ketua Komnas HAM,
Siti Noor Laila mengatakan perwakilan yang dikirim adalah Ketua Komnas HAM Nur Cholis.
Rencananya, Nur Cholis akan menemui sejumlah pihak
seperti para korban, serta melihat ke lokasi penambangan liar.
Siti
menyebut prioritas kunjungan Nur Cholis adalah penyelamatan 12 orang warga penolak tambang yang merasa
terancam, serta melakukan investigasi penambangan ilegal di sana.
Kata
Siti, diharap dalam tiga hari ke depan sudah ada perkembangan kasusnya.
"Pemeriksaan
atau meminta pertanggungjawaban kepala desa tidak cukup harus dicari
dalang yang lebih dari kepala desa baik pemilik modal maupun
pejabatnya," kata Siti Noor Laela kepada KBR (4/10/2015).
Wakil Ketua Komnas HAM Siti Noor Laila menambahkan, setelah investigasi selesai,
Komnas HAM akan melakukan analisa apabila kejahatan itu dilakukan secara
terencana dan ada kepentingan dari pihak tertentu.
Jika dugaan itu
benar, ada kemungkinan Komnas HAM akan meningkatkan status kasusnya
menjadi pelanggaran HAM berat. Akan tetapi jika tidak tidak ada indikasi
kesana, maka Komnas HAM akan menggunakan UU 39 tahun 1999 tentang Hak
Asasi Manusia dan meminta aparat penegak hukum melakukan supremasi
hukum.
Sebelumnya pada 26 September lalu, terjadi penganiayaan terhadap dua warga Desa Selok Awar-awar, Lumajang Jawa Timur. Dua warga yang dianiaya itu selama ini getol menolak aktivitas tambang pasir liar yang dikelola kepala desa setempat. Akibat penganiayaan itu, Tosan mengalami luka parah, sedangkan Salim Kancil tewas mengenaskan.
Editor: Agus Luqman
- Salim Kancil
- Komnas HAM
- Petani Lumajang
- Tambang liar
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!