BERITA

Jadi Tersangka Korupsi, Nasdem Ajukan Pengunduran Diri Patrice Rio ke DPR

"Partai Nasdem masih mencari pengganti Rio di DPR."

Jadi Tersangka Korupsi, Nasdem Ajukan Pengunduran Diri Patrice Rio ke DPR
Eks Sekjen Partai Nasdem, Patrice Rio Capella (Foto: Situs Nasdem)

KBR, Jakarta - Partai Nasdem resmi mengajukan surat pengunduran diri Patrice Rio Capella dari kursi anggota parlemen. Menurut Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Nining Indra Saleh, surat pengunduran diri sudah diajukan kepada pemimpin DPR hari ini. Selanjutnya kata dia, Nasdem akan mulai memproses dan berkoordinasi untuk mencari anggota pengganti antar waktu di parlemen.

"Tahapan berikutnya kita sedang menyusun PAW. Tetapi kita perlu berkoordinasi dengan KPU dan sebagainya. Jadi tahapannya belum sampai ke pengusulan penggantinya tetapi baru pemberitahuan saja secara resmi oleh pimpinan partai Nasdem kepada pimpinan DPR yang terkait dengan pengunduran diri Patrice Rio Capella sebagai anggota DPR tentunya," jelas Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Nining Indra Saleh kepada KBR, Jakarta, Senin (19/10/2015).

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Nining Indra Saleh menambahkan, hingga kini belum mendapatkan calon pengganti Patrice Rio Capella di parlemen.

Sebelumnya, Sekjen Partai Nasdem Patrice Rio Capella yang juga duduk di kursi komisi hukum DPR mengundurkan diri sebagai anggota DPR dan juga Sekjen Partai Nasdem. Rio juga keluar dari keanggotaan partai tersebut. Patrice mundur setelah KPK menetapkan  sebagai tersangka dugaan suap kasus korupsi dana bantuan sosial Sumatera Utara.


Editor: Rony Sitanggang

  • dugaan suap sekjen partai nasdem
  • gratifikasi
  • korupsi bansos sumut
  • Patrice Rio Capella
  • Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Nining Indra Sale
  • pergantian antar waktu

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!