BERITA

Bantuan Pesawat Internasional Difokuskan Ke Sumsel dan Kalteng

"Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, 2 daerah tersebut selama ini jadi prioritas pemadaman."

Bantuan Pesawat Internasional Difokuskan Ke Sumsel dan Kalteng
Juru bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho. (Foto : Bambang Hari KBR)

KBR, Jakarta - Pesawat bantuan internasional untuk asap akan difokuskan untuk Sumatera Selatan dan Kalimantan Tengah. Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho mengatakan,  2 daerah tersebut selama ini jadi prioritas pemadaman. Sebab kedua daerah itu memiliki titik api paling banyak.

"Untuk sementara dua fokus ini. Nanti ketika sudah ditangani kita akan melihat sesuai prioritas yang ada," ujar Sutopo dalam KBR Pagi, Jumat (09/10/2015) pagi.

Meski demikiam, Kata Sutopo, pesawat bantuan tersebut bisa digeser ke provinsi lain sesuai kondisi titik api. 

"Karena kenyataannya pembakaran baru masih berlangsung, kemudian api lama yang sudah padam menyala kembali. Berdasarkan pantauan satelit kita bisa memprioritaskan pergerakan pemadaman," ungkapnya.

Sutopo menjelaskan, saat ini sudah ada 5 negara yang menyatakan akan membantu Indonesia selesaikan asap. Mereka adalah Singapura, Malaysia, Tiongkok, Rusia, Australia.

Singapura berjanji mengirimkan 1 helikopter Chinook berkapasitas 5 ton air dan Malaysia menjanjikan 1 pesawat bombardir amphibi berkapasitas 6 ton air. Sutopo mengatakan, seluruh bantuan itu akan tetap di bawah koordinasi Indonesia.

"Jadi bantuan tadi bersama-sama bergabung dengan tim kita, kemudian menghitung strategi," jelasnya.

Sementara untuk tiga negara lainnya, kata Sutopo, belum menjelaskan bentuk bantuan apa yang akan diberikan kepada Indonesia. 

Editor : Sasmito Madrim 

  • kebakaran hutan dan lahan
  • Sutopo Purwo Nugroho
  • BNPB
  • bantuan internasional

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!