NASIONAL

KBRI Cek Jenazah 4 WNI yang Ditembak Polisi Malaysia

"KBR68H, Jakarta- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia tengah memastikan data fisik empat WNI yang tewas ditembak polisi Diraja Malaysia, Jumat pekan lalu. Keempat WNI itu ditembak karena diduga menjadi pelaku perampokan rumah mewah di Malaysia."

Sindu Dharmawan

KBRI Cek Jenazah 4 WNI yang Ditembak Polisi Malaysia
KBRI, WNI, Ditembak, Polisi Malaysia

KBR68H, Jakarta- Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia tengah memastikan data fisik empat Warga Negara Indonesia, WNI yang tewas ditembak polisi Diraja Malaysia, Jumat pekan lalu. Keempat WNI itu ditembak karena diduga menjadi pelaku perampokan rumah mewah di Malaysia.

Ketua Satgas Perlindungan dan Pelayanan WNI KBRI Malaysia, Dino Wahyudin mengatakan, pengecekan akan dilakukan langsung oleh Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Herman Prayitno, hari ini.

“Bapak Duta Besar akan mengecek secara fisik. Itu kan metode kita. Kita harus cek secara fisik, apa benar paspor yang ditemukan itu empat jenazah ini. Karena, baru diberi ijinnya hari ini, jam-jam sebentar lagi. Kami juga mau meluncur ke sana. Iya, antara paspor dan jenazahnya harus match, gitu. Apakah data paspor ini sesuai dengan jenazah yang ada, ini kan harus akurat. Pemerintah kan harus akurat. Untuk itu kita minta ijin mereka untuk melihat jenazah dan diberi waktunya sekarang ini, “ terang Dino Wahyudin kepada KBR68H, Senin (14/10).

Polisi Diraja Malaysia menembak mati empat WNI, Jumat pekan lalu. Kepolisian Malaysia beralasan, terpaksa menembak mati mereka karena melawan saat diminta menyerahkan diri. Keempat WNI itu diduga menjadi pelaku perampokan rumah mewah.

Pada Tempat Kejadian Perkara (TKP), polisi menemukan pistol, uang, senjata tajam, telepon genggam dan barang elektronik lainnya. Kasus ini tengah diselidiki  polisi Malaysia.

Editor: Suryawijayanti

  • KBRI
  • WNI
  • Ditembak
  • Polisi Malaysia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!