Bagikan:

Jokowi Keluhkan Sulitnya Impor Beras

"Sekarang mencarinya sangat sulit. Karena ingin menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri, memberi makan rakyatnya sendiri-sendiri,"

NASIONAL

Jumat, 15 Sep 2023 11:42 WIB

Jokowi menyebut sulit impor beras

Ilustrasi: Beras bantuan pangan cadangan beras pemerintah tahap dua di Pergudangan Cabang Bulog Ternate, Malut, Kamis (14/09/23). (Antara/Andri Saputra)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo menceritakan kesulitannya untuk memperoleh impor beras dan memperbesar cadangan beras dalam negeri. Kata dia, saat ini 19 negara sudah membatasi sudah membatasi ekspor pangan, contohnya India baru saja menyetop ekspor beras. 

Kata Jokowi, akibat kebijakan itu,  harga beras naik di semua negara.

"Kita mau memperbesar cadangan strategis beras kita, mau impor juga barangnya sulit didapatkan. Tidak seperti yang lalu-lalu, nyodorin barangnya 'Pak, ini dibeli. Pak, ini dibeli. Pak, ini dibeli ' sekarang mencarinya sangat sulit. Karena ingin menyelamatkan rakyatnya sendiri-sendiri, memberi makan rakyatnya sendiri-sendiri," Ujar Presiden Jokowi di acara Dies Natalis ke-60 IPB, Bogor, Jumat (15/9/23)

Meski begitu Jokowi mengatakan hal tersebut merupakan kenyataan yang harus dihadapi dan diterima. Hal yang paling penting saat ini kata dia adalah melakukan antisipasi dan menyusun upaya yang harus dikerjakan.

Jokowi juga mendorong agar permasalahan pangan dunia justru dijadikan sebagai peluang oleh Indonesia untuk menjadi lumbung pangan.

Baca juga:

Kata dia, dari tantangan-tantangan yang ada, Indonesia perlu melakukan inovasi besar-besaran dan bisa menjadi terobosan dan langkah besar ke depannya.

"Ada kesulitan, ada krisis, tapi itu juga bisa menjadi sebuah peluang. Bisa menjadi sebuah kesempatan. Sehingga nantinya bisa justru meningkatkan kesejahteraan petani kita, mensejahterakan nelayan kita karena ada kesulitan-kesulitan yang tadi saya sampaikan," kata Jokowi.

Editor: Rony Sitanggang

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Riset: Minim Pemimpin Perempuan di Industri Keuangan

Kabar Baru Jam 7

Kabar Baru Jam 8

Ekspor Makanan Laut Jepang Turun Drastis

Strategi Bertahan UMKM saat Harga Gula Naik

Most Popular / Trending