NASIONAL

Mendag Minta ke Jokowi Anggaran 100 Triliun, Buat Apa?

"Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan usulan anggaran Rp100 triliun ini sudah disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. "

anggaran 100 triliun

KBR, Jakarta-   Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli mengusulkan agar pemerintah mengalokasikan dana sebesar Rp100 triliun per tahun, untuk lebih menyerap hasil panen petani. Dengan begitu pemerintah bisa menjaga baik pemerintah maupun petani, saling diuntungkan.

"Karena apa? Minggu lalu saya usulkan. Kalau kita bisa membakar uang subsidi minyak itu sampai Rp600 triliun. Sebetulnya petani itu cukup Rp100 triliun per tahun. Tiga tahun. Kita itu bisa produksi jagung melimpah, bisa produksi kedelai melimpah. Tapi petani dia produksi saja. Jangan mikir harga jual.  Satu, cabai bisa melimpah. Telur bisa melimpah, ayam bisa melimpah, lebih kita," ujar Zulkifli dalam konferensi persh 100 Hari Kinerja Mendag, Minggu (25/09/22).

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan mengatakan usulan ini sudah disampaikan kepada  Presiden Joko Widodo. Jika disetujui, harga komoditas bahan pokok bisa lebih terkendali.

"Kemarin saya usulkan, pak usulkan kalau bisa Rp100 triliun untuk tiga tahun ini, pertahun, dengan BUMN itu apakah RNI atau mana yang membeli. Sehingga petani itu produksi saja," ucapnya.

Baca juga:

Zulkifli berharap petani hanya fokus pada sisi produksi. Kata dia, hal lain seperti penyerapan hasil panen, dilakukan oleh negara melalui BUMN.

"Saya sudah kontakan akan bicarakan bareng-bareng dengan Badan Pangan, Bulog, dengan BUMN kita duduk bersama semoga bisa terlaksana mudah-mudahan tergantung nanti uangnya ada apa enggak," tuturnya.

Editor: Rony Sitanggang

  • harga pangan
  • Zulkifli Hasan
  • anggaran 100 triliun
  • anggaran hasil panen
  • Presiden Jokowi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!