KBR, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, Indonesia berpeluang menjadi negara terbesar di sektor ekonomi dan keuangan syariah.
Menurut Ma'ruf, Indonesia memiliki potensi yang besar baik dari sumber daya maupun produk ekonomi syariah.
"Dengan potensi yang kita miliki dan usaha serta kolaborasi antara semua pemangku kepentingan kita harapkan ekonomi dan keuangan syariah akan mampu membangkitkan ekonomi rakyat dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional," kata Ma'ruf dalam acara Indonesia Sharia Summit 2021, Rabu (22/9/2021).
Ma'ruf menjelaskan, dari sisi penawaran, Indonesia memiliki sumber daya untuk pengembangan ekonomi syariah.
"Sementara dari sisi permintaan, Indonesia diklaim sebagai pasar potensial bagi ekonomi syariah baik di sektor keuangan, produk dan makanan halal, fesyen muslim, dana sosial Islam, usaha atau bisnis Syariah," ungkapnya.
Ma'ruf melanjutkan, berdasarkan laporan Islamic Finance Development Indicators (IFDI) 2020, Indonesia ada di peringkat 5 dari 135 negara, berdasarkan dari nilai aset yaitu sebesar US$3 miliar.
Baca: Industri Halal Indonesia Peringkat 5 dari 73 Negara
Dari indikator itu, lanjut orang nomor dua di Indonesia ini, Arab Saudi menduduki peringkat pertama dengan nilai aset sebesar US$17 miliar, Iran di peringkat kedua dengan nilai aset sebesar US$14 miliar, Malaysia di peringkat ketiga dengan nilai aset sebesar US$10 miliar, dan Uni Emirat Arab di peringkat keempat dengan nilai aset sebesar US$3 miliar.
"Mengingat besarnya potensi Indonesia, saya yakin bahwa posisi Indonesia sekarang ini masih sangat mungkin untuk meningkat lagi bahkan menjadi pemain utama industri keuangan syariah dunia," pungkas Ma'ruf Amin.
Berita terkait:
- Wapres Minta Peran Generasi Muda Tingkatkan Literasi Ekonomi Syariah
- Menperin: Produk Halal Juga untuk Konsumen Nonmuslim
Editor: Kurniati Syahdan