BERITA

Epidemiolog Perkirakan Virus COVID-19 Varian Mu Sudah Masuk RI

Epidemiolog Perkirakan Virus COVID-19 Varian Mu Sudah Masuk RI

KBR, Jakarta - Ahli epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman memprediksi mutasi baru virus corona varian Mu sudah masuk Indonesia.

Masuknya varian baru tersebut, kata Dicky, disebabkan masih lemahnya skrining (penapisan) di perbatasan pintu masuk internasional dan pelaksanaan 3T (tes, telusur dan tangani).

"Kalau bicara prediksi bahwa ini sudah masuk ya ada, selalu ada. Karena masalahnya ini Januari varian Mu ini, dan kita bukan termasuk yang sangat ketat dalam 3T dan kuat skrining perbatasannya. Yang terjadi bahwa ini sudah masuk, sebenarnya nggak usah aneh. Juga kan surveillance genome kita ini masih terbatas sekali," kata Dicky kepada KBR, Rabu (8/9/2021).

Baca juga:

Dicky Budiman menyarankan agar pintu masuk negara kembali diperketat untuk mengantisipasi lebih banyak varian baru masuk tanah air.

Menurutnya, pemerintah dapat memperketat melalui dokumen persyaratan masuk Indonesia. Itu bisa berupa hasil tes negatif Covid-19 dan telah mengikuti vaksinasi lengkap dengan jenis vaksin yang diakui ampuh melawan varian baru virus corona.

Selain itu, Dicky mengusulkan penambahan masa karantina bila terdapat warga negara yang belum mengikuti vaksinasi atau belum menerima dosis vaksin lengkap.

"Negatif hasil PCR, tapi dia belum vaksin lengkap atau mendapat vaksin tapi bukan vaksin yang dalam kategori efektif terhadap varian baru. Ya itu 14 hari masa karantinanya," katanya

Sebelumnya pemerintah mengklaim berdasarkan data whole genome sequence tertanggal 6 September 2021 menyebutkan bahwa varian Mu tidak ditemukan di Indonesia.

Pemerintah akan mencegah masuknya varian baru dari luar Indonesia melalui pengetatan kebijakan karantina keluar masuk internasional, testing serta persyaratan vaksinasi.

Baca juga:

Juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito belum memastikan bahaya kemunculan varian baru virus Covid-19 tipe B1621 atau disebut varian Mu.

Wiku mengatakan keganasan strain baru virus corona itu masih dalam tahap peneliti.

"Indikasi karakteristik Mu seperti lebih ganas dibanding Delta atau dapat menghindari kekebalan tubuh, masih merupakan perkiraan dan masih terus diteliti lebih dalam," kata Wiku dalam siaran pers secara daring, Selasa (7/9/2021).

"Varian yang masuk dalam kategori VOI merupakan varian yang mengalami perubahan pada susunan genetikanya. Perubahan ini diprediksi dapat memengaruhi karakteristik virus," ujar Wiku.

Varian Mu pertama kali ditemukan di Columbia pada bulan Januari 2021. Varian ini kemudian ditetapkan sebagai varian yang diamati (variant of interest/VOI) oleh organisasi kesehatan dunia (WHO) pada tanggal 30 Agustus 2021.

Editor: Agus Luqman

  • varian Mu
  • mutasi virus COVID-19
  • Satgas Covid-19
  • Epidemiolog
  • Varian Delta

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!