KBR, Jayapura- Sebagian besar warga di ibu kota Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, mengungsi ke berbagai wilayah di sana.
Bupati Pegunungan Bintang, Spei Bidana mengatakan warga mengungsi karena situasi di Kiwirok tak kunjung kondusif, pascapenyerangan kelompok bersenjata ke ibu kota distrik pada Senin, 13 September 2021.
Dalam penyerangan itu, kelompok bersenjata membakar sejumlah fasilitas umum, menganiaya sejumlah tenaga kesehatan dan menyebabkan seorang di antaranya meninggal.
"Ya, kalau untuk ibu kota distrik itu kurang lebih seribu. Yang 400 ini ada di [distrik] Oklib, terus ada sekitar 100 di Oksibil [ibu kota Kabupaten Pegunungan Bintang], terus yang lain itu ada di [Distrik Oksebal], terus ada yang masih di hutan sehingga diperkirakan itu sekitar 1000," kata Spei Bidana, Minggu (26/9/2021).
Bupati Pegunungan Bintang, Spei Bidana mengklaim secara keseluruhan situasi di sana kondusif. Gangguan keamanan dalam dua pekan terakhir hanya terjadi di Distrik Kiwirok. Sebab, wilayah itu diduga merupakan basis kelompok bersenjata.
"Dan masyarakat sudah tidak ada di ibu kota [distrik]. Tapi ada beberapa kampung [di Distrik Kiwirok] ada di bagian timur itu dengan di bagian utara itu aman," katanya.
Kata dia, kini tak ada lagi warga di ibu kota Distrik Kiwirok. Yang berada di sana saat ini adalah aparat keamanan. Mereka terus berupaya mengejar kelompok bersenjata yang belakangan ini membuat serangkaian aksi di wilayah itu.
Baca juga: Fasilitas Publik dan Rumah Warga di Pegunungan Bintang Dibakar, Pelakunya?
Seorang Nakes Ditemukan Selamat
Ia menambahkan, seorang tenaga kesehatan bernama Gerald Sokoy, yang sempat dinyatakan hilang pascapenyerangan di Kiwirok telah ditemukan dalam kondisi selamat.
Ia tidak mengalami luka fisik. Namun, diduga ia masih trauma atas kejadian itu. Keberadaan Gerald Sokoy diketahui setelah sepekan lebih pascakejadian. Ia ditolong warga sekitar.
Bupati Pegunungan Bintang tah menyerahkan yang bersangkutan kepada keluarganya di Sentani, Kabupaten Jayapura, Sabtu, (25/9/2021).
Baca juga: TPNPB-OPM Bantah Serang Nakes di Distrik Kiwirok
Baku Tembak
Kontak tembak antara Satgas Nemangkawi TNI-Polri dan kelompok bersenjata pimpinan Lamek Taplo terjadi di Distrik Kiwirok, Minggu dinihari, (26/9/2021).
Baku tembak menyebabkan seorang anggota Satgas Nemangkawi, Bharada Muhammad Kurniadi, meninggal.
Kepala Satgas Humas Nemangkawi Ahmad Mustofa Kamal mengatakan baku tembak antara anggota Satgas Nemangkawi dan kelompok bersenjata terjadi pukul 04.50 waktu Papua.
"Kontak tembak terjadi di depan Markas Polsek Kiwirok. Dari laporan radio di lapangan, Kurniadi tertembak pada pukul 05.15. Korban mengembuskan napas terakhir pada pukul 05.45," kata Ahmad Mustofa Kamal.
Setelah baku tembak itu, jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Oksibil.
"Situasi di Distrik Kiwirok kini telah kondusif pasca-kontak tembak dengan KKB. Anggota kami masih bersiaga karena diduga mereka masih berada di sekitar Kiwirok," ucapnya.
Editor: Sindu