BERITA

Banjir Bandang Sukabumi, 2 Warga Ditemukan Meninggal

Banjir Bandang Sukabumi, 2 Warga Ditemukan Meninggal

KBR, Jakarta - Sebanyak dua warga ditemukan tewas akibat banjir bandang di Sukabumi, Jawa Barat. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melaporkan satu warga lainnya masih dalam proses pencarian tim gabungan.

Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengatakan data yang dilaporkan BPBD setempat masih berubah-ubah, dan masih dilakukan pendataan. 

Data sementara menyebutkan hampir 300 keluarga terdampak banjir. Sebanyak 210 jiwa mengungsi dan 20 orang luka-luka. Mereka yang mengalami luka-luka sudah dirujuk ke rumah sakit.

Pemerintah Kabupaten Sukabumi masih terus melakukan upaya penanganan darurat. Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Sukabumi bersama tim gabungan saat ini terus melakukan pencarian korban hilang.

Tim gabungan bersama masyarakat bergotong royong membersihkan sisa lumpur akibat banjir bandang yang terjadi Senin (21/9/2020) sekitar pukul 17.00 WIB. 

Alat berat telah di turunkan guna melakukan pencarian korban dan membersihkan material lumpur.

BPBD setempat melaporkan genangan akibat banjir bandang  terpantau telah surut.

TRC BPBD Sukabumi mencatat wilayah yang terdampak di Kabupaten Sukabumi ini yaitu di Kecamatan Cicurug, Parung Kuda dan Cidahu. Lima desa yang terdampak di Kecamatan Cicurug antara lain Desa Pasawahan (Kampung Cibuntu), Desa Cisaat (Kampung Cipari), Desa Mekarsari (Kampung Lio dan Nyangkowek) dan Desa Bangbayang (Perum Setia Budi), Kelurahan Cicurug (Kampung Aspol). 

Sedangkan desa terdampak di Kecamatan Parung Kuda berada di Desa Langensari (Kampung Bojong Astana) dan Desa Kompa (Kampung Bantar). Pusdalops BNPB masih memonitor situasi pascabanjir bandang di tiga kecamatan terdampak.

Editor: Sindu Darmawan

  • lingkungan hidup
  • bencana
  • banjir bandang
  • Sukabumi
  • Jawa Barat

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!