BERITA

Selamatkan KPK, Ini Kata Novel dan Mahasiswa Indonesia

Selamatkan KPK, Ini Kata Novel dan Mahasiswa Indonesia

KBR, Jakarta - Penyidik Senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, menekankan pentingnya dukungan seluruh elemen masyarakat, terutama dukungan mahasiswa soal penolakan upaya-upaya perlemahan lembaga antikorupsi itu.

Menurutnya, apapun risikonya, menyuarakan perlawanan akan perlemahan, penggagalan, hingga pemberantasan korupsi di Indonesia penting, karena korupsi harus diberantas di Indonesia.

"Orang-orang yang selalu berupaya untuk menggagalkan pemberantasan korupsi dengan segala cara dilakukan, kita tau bahwa segala upaya yang dilakukan belakang ini, dilakukan upaya pemutarbalikan fakta. Tetapi kita kita harus sadar, kepentingan rakyat Indonesia adalah kepentingan yang sangat mendasar, sehingga ketika kita berjuang untuk mendukung KPK, mendukung perjuangan pemberantasan korupsi," kata Penyidik KPK, Novel Baswedan di Gedung Merah Putih KPK, Kamis (12/9/2019).

Novel Baswedan menegaskan, korupsi hanya merugikan negara dan masyarakat. Kemudian, korupsi membawa kemiskinan, dan revisi Undang-Undang KPK dan calon pimpinan (capim) KPK yang bermasalah, juga tak bisa dibiarkan.

"Dengan segala upaya fitnah yang dilakukan, dengan segala upaya pemutarbalikan fakta, atau upaya apapun dalam upaya mengagalkan, menjatuhkan, mematikan KPK, dan meletakkan semua upaya-upaya pemberantasan korupsi. Kita lah orang Indonesia, kita tetap ingin menjaga nasionalisme, kita ingin kedepan negara Indonesia menjadi negara yang kuat, negara yang maju, oleh karena itu kita selalu tidak boleh lelah, tidak boleh lemah dalam berjuang memberantas korupsi," ujar Novel.

Ia menambahkan, KPK, masyarakat, mahasiswa dan lembaga sosial masyarakat harus terus mendukung KPK memberantas korupsi, sebab korupsi adalah kejahatan luar biasa yang harus dihentikan. 

Novel juga berterimakasih kepada seluruh elemen mahasiswa atas aksi penyelematan KPK, hingga penolakan akan capim KPK  bermasalah dan revisi UU KPK.

Selain penyidik KPK, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) seluruh Indonesia akan melanjutkan aksi-aksi menyelamatkan atau save KPK secara masif. 

Ditemui saat aksi save KPK di depan Gedung Merah Putih KPK, Koordinator Pusat Aliansi BEM Seluruh Indonesia, Muhammad Nurdiyansyah menegaskan, mahasiswa berkomitmen mendukung penguatan KPK. Mahasiswa juga menolak upaya-upaya pelemahan KPK oleh DPR dan pemerintahan. 

BEM seluruh Indonesia juga memprotes Presiden Jokowi yang mengeluarkan surat presiden (Supres) terkait revisi UU KPK dan adanya calon pimpinan KPK bermasalah.

"Yang terpilih dari sepuluh nama itu, yang benar-benar berintegritas, dan kita sama-sama tahu bahwa dari sepuluh itu masih ada rekam jejak yang belum tuntas, masih ada berkaitan dengan kode etik. Untuk revisi undang-undang ada 21 poin, sangat banyak, diantaranya. Pertama, nanti para pegawai KPK akan diangkat ASN, pegawai negeri sipil yang mempengaruhi independensi, kedua terkait revisi UU, adanya dewan pengawas yang ganjal," kata Muhammad Nurdiyansyah.

Ia akan mendorong pemerintah dan DPR membatalkan revisi UU KPK, serta menggagalkan capim KPK bermasalah. Bahkan, BEM seluruh Indonesia sepakat memperjuangkan KPK dari upaya perlemahan.

"Paling besar adalah aliansi BEM seluruh Indonesia, yang ada hadir IPB, Institusi Pertanian Bogor, UNJ, Unpad, UGM, ada kawan-kawan dari UI, UPN Jakarta, lalu ada kawan-kawan dari luar aliansi BEM seluruh Indonesia, Trisakti yang hadir juga, dan kawan-kawan mahasiswa lain juga," ujarnya.

Muhammad Nurdiyansyah menambahkan, BEM seluruh Indonesia berjuang untuk Indonesia, bukan bayaran.

 

Editor: Kurniati Syahdan

  • Capim KPK
  • Revisi UU KPK
  • Novel Baswedan
  • KPK
  • Korupsi
  • Antikorupsi
  • Presiden Jokowi
  • BEM

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!