HEADLINE

2019-09-24T10:53:00.000Z

Hari Tani, Ratusan Orang Demo DPR Tolak RUU Pertanahan

""Bukannya pelaksanaan reforma agraria atau retribusi tanah yang dikuatkan di dalam RUU ini, justru adalah semangatnya privatisasi,""

Hari Tani, Ratusan Orang Demo DPR Tolak RUU Pertanahan
Ratusan dari Serikat Petani Indonesia (SPI) berunjukrasa di depan gedung DPR memperingati Hari Tani dan menolak pengesahan RUU Pertanahan, Selasa (24/09). (Foto: KBR/Wahyu S.)

KBR, Jakarta- Ratusan orang melakukan demo di depan Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa (24/9/2019) pagi. Mereka menolak sejumlah rancangan undang-undang (RUU) yang dinilai merugikan rakyat kecil dan petani.

Koordinator Aksi dari Serikat Petani Indonesia (SPI), Agus Rully, mengatakan, aksi ini juga dalam rangka memperingati Hari Tani Nasional tiap 24 September. Ia mengklaim ada 600-an orang yang ikut ke dalam aksi ini.


Ada sejumlah RUU yang ditolak untuk disahkan di antaranya RUU Pertanahan, RUU Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan UU Sumber Daya Air, dan RUU Sistem Budidaya Pertanian Berkelanjutan.


Secara spesifik Agus menjelaskan, salah satu yang dinilai merugikan rakyat kecil yakni RUU Pertanahan. Rully memandang DPR seolah ingin memberikan ruang kepada pemilik modal untuk bisa memiliki tanah.


"Yang kedua ada poin tentang bank tanah. Bank tanah itu kita lihat semangatnya adalah privatisasi dan tanah menjadi komoditi. Padahal kita tahu kepemilikan tanah masyarakat Indonesia, khususnya petani itu, di bawah 0,5 persen. Bukannya pelaksanaan reforma agraria atau retribusi tanah yang dikuatkan di dalam RUU ini, justru adalah semangatnya privatisasi," katanya kepada KBR di depan Gedung DPR, Jakarta, Selasa (24/9/2019).


Rully menyatakan, saat ini ia bersama pengurus Serikat Petani Indonesia (SPI) tengah melakukan lobi dengan pihak parlemen agar bisa berdialog. Namun jika sejumlah RUU itu tetap dipaksa untuk disahkan, ia menegaskan tak akan tinggal diam.


"Kalaupun itu dipaksakan disahkan, kita akan melakukan upaya-upaya lain misalnya kita akan melakukan uji materi, judicial review ke Mahkamah Konstitusi terhadap UU yang disahkan yang merugikan petani," tambahnya.


Saat ini, situasi di depan Gedung DPR masih terpantau kondusif. Massa menggelar aksi dengan damai. Hanya ada kawat berduri yang terpasang di depan gerbang masuk DPR. Polisi kebanyakan berada di dalam area Komples DPR. Tidak ada penutupan di sekitar DPR, utamanya di Jalan Gatot Subroto.

Editor: Rony Sitanggang

  • hari tani 2019
  • serikat petani indonesia
  • RUU Pertanahan
  • konflik agraria

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!