BERITA

4 Tewas di Jayapura, Tito Tuding Provokasi dari KNPB

4 Tewas di Jayapura, Tito Tuding Provokasi dari KNPB

KBR,Jakarta- Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Tito Karnavian menyebut penggunaan kekerasan dalam rusuh di wilayah di Ekspo Waena, Distrik Heram, Kota Jayapura Papua pada Senin (23/9/2019),   lantaran  pendemo menyerang. Menurutnya para demonstran melemparkan batu secara brutal ke arah petugas dan masyarakat sekitar.

Kata dia, langkah-langkah paksa mundur dengan cara kekerasan dilakukan untuk melindungi masyarakat yang ada di sana.

“Massa ini melakukan aksi anarkis menyerang petugas maupun yang lewat di jalan sehingga akhirnya dilakukan penindakan kepada mereka. Karena menggunakan senjata yang mematikan, batu itu jangan dikira tidak mematikan kalau batunya besar, apalagi menggunakan senjata-senjata yang lain. Sehingga dari kelompok perusuh, ini bukan lagi demo damai, demo damai treatmennya damai. Kalau menghadapi perusuh ya kita harus menggunakan cara soft, gak bisa ya terpaksa menggunakan upaya paksa. Dan itu diatur dalam prinsip-prinsip hukum internasional, maupun prinsip hukum-hukum nasional.” Ujar Tito, di Kantor Menkopolhukam, Selasa (24/09/2019).


Tito mengatakan dari kerusuhan yang terjadi di Expo Waena, Jayapura tersebut satu anggota TNI, tiga demonstran tewas dan puluhan lainnya luka-luka. Banyaknya korban luka lantaran kata Tito, pendemo menggunakan senjata tajam, batu hingga panah.


Selain itu untuk mengetahui penyebab kematian dari para korban Tito juga mengatakan, telah bekerjasama dengan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia wilayah Papua, untuk menginvestigasi penyebab kematian apakah dikarenakan serangan petugas atau serangan dari sesama demonstram.

Penangkapan

Kata Tito polisi telah menangkap ratusan demonstrans. Menurutnya penangkapan tersebut dilakukan untuk mengetahui siapa provokator dari aksi yang mengajak mereka turun ke jalan.

“Makobrimob itu lebih kurang hampir 400an ya, tapi kita minta kepada pak gubernur untuk bicara kepada mereka. Ini rata-rata mereka yang eksodus istilahnya dalam tanda petik, kembali dipancing, diajak memang diprovokasi oleh KNPB (Komite Nasional Papua Barat) untuk pulang ke sana, untuk mengajak mogok. Sehingga akhirnya yang melakukan kekerasan mereka. (Sudah ada tersangka?) Saya belum tahu tapi sudah ada yang diamankan, tapi nanti diseleksikan termasuk dari yang 400 tadi akan diseleksi. Mana yang jadi tersangka mana yang bukan, yang bukan 24 jam dilepas.” Ujar Tito.


Tito mengatakan akan segera melakukan pemeriksaan agar demonstrans yang terbukti tidak terlibat dan hanya diajak akan segera dilepaskan.


Sebelumnya menurut laporan yang Tito terima, kebanyakan mahasiswa ini hanya dipaksa mengikuti aksi, bahkan Tito mengklaim bahwa pihak rektorat dan kebanyakan mahasiswa menolak turun kejalan. Namun karena mereka dikepung di dalam kampus maka, para mahasiswa ini terpaksa mengikuti aksi yang berujung rusuh.


Namun lantaran provokasi kembali dilakukan,  mahasiswa yang  kooperatif untuk tidak turun ke jalan dan kembali ke tempat asal berbalik berubah haluan. Tepatnya memasuki wilayah Expo Waena, mahasiswa kembali melancarkan aksinya dan berbuat kekerasa kepada para aparat. Aparat yang tidak siap karena sudah sepakat untuk berdamai akhirnya  melakukan pemukulan mundur secara paksa dan mengakibatkan 3 orang demonstran dan 1 anggota TNI Tewas.


Editor: Rony Sitanggang

 

  • kekerasan aparat
  • kerusuhan Papua
  • konflik papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!