BERITA

Untuk Kali Kedua, Diplomat RI Pimpin Dewan Gubernur Badan Atom Internasional IAEA

Untuk Kali Kedua, Diplomat RI Pimpin Dewan Gubernur Badan Atom Internasional IAEA

KBR - Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (AEA) secara aklamasi memilih Duta Besar RI untuk Austria dan Slovenia, Darmansjah Djumala sebagai Ketua Dewan Gubernur IAEA untuk periode 2017-2018. 

Masa tugas Darmansjah Djumala dimulai pada Senin, 25 September 2017. Ia menggantikan Duta Besar Afrika Selatan Tebogo Seokolo.

Ini merupakan kali kedua diplomat Indonesia memimpin Dewan Gubernur IAEA. Pada 1985, Duta Besar RI untuk Austria Artati Sudirdjo terpilih sebagai Ketua Dewan Gubernur IAEA periode 1985-1986. 

Dewan Gubernur IAEA merupakan satu dari lembaga pengambil kebijakan di Badan Energi Atom Internasional (IAEA), selain sidang umum anggota IAEA. IAEA merupakan lembaga resmi bentukan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk pengawasan terhadap penggunaan nuklir di dunia.

Dewan Gubernur bertanggung jawab membuat sebagian besar keputusan penting dari IAEA. Dewan Gubernur ini juga membuat rekomendasi untuk Sidang Umum IAEA. 

Indonesia pernah terpilih sebagai anggota Dewan Gubernur IAEA pada 1957, 1958, 1959, 2011-2013, dan kembali terpilih pada periode 2017-2018. 

Darmanjah Djumala merupakan perwakilan tetap Indonesia di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) dan organisasi internasional di Wina, Austria.

Darmansjah Dumala bukan orang asing di korps diplomatik Indonesia. Ia bergabung di Kementerian Luar Negeri RI sejak 1985, dan mulai bertugas sebagai Kepala Sub Divisi Keuangan dan Kerjasama Ekonomi di Kedutaan Besar RI di Tokyo Jepang pada 1988 hingga 1992. 

Ia juga menjadi perwakilan tetap Indonesia di Swiss untuk organisasi perdagangan dunia WTO di Jenewa dari 1994 hingga 1996, pindah ke New York Amerika Serikat sebagai Konsul Jenderal RI mulai 1996 hingga 1998 dan menjadi Perwakilan Tetap RI di Markas PBB New York mulai 2001 hingga 2003.

Dari Amerika, Darmansjah Djumala ditugaskan ke Eropa sebagai Deputy Chief of Mission di Belgia pada 2003 hingga 2005 dan selanjutnya ditugaskan sebagai Duta Besar RI di Polandia selama empat tahun mulai 2010 hingga 2014. 

Sebelum ditugaskan sebagai Duta Besar RI di Austria dan Slovenia, Darmansjah Djumala merupakan Kepala Kantor Sekretariat Presiden dari tahun 2015 hingga 2017.

Darmansjah Djumala merupakan lulusan Fakultas Ekonomi Universitas Sriwijaya Palembang, meraih gelar MA dari Universitas Webster di Jenewa dan mendapatkan doktor di bidang politik dan pemerintahan dari Universitas Padjajaran. 

Dalam sidang sehari kemarin, Dewan Gubernur IAEA juga memilih dua orang wakil ketua, yaitu Gubernur Denmark Liselotte Kjærsgaard Plesner dan Gubernur Slovenia Andrej Benedejcic.

Pada periode 2017-2018, Dewan Gubernur IAEA terdiri dari 35 negara anggota. Dari jumlah itu, 11 negara diantaranya baru pertama kali dipilih sebagai Dewan Gubernur, yaitu Armenia, Belgia, Chile, Indonesia, Yordania, Kenya, Korea Selatan, Portugal, Serbia, Sudan dan Venezuela.

Saat ini IAEA sedang mendorong pendirian laboratorium baru untuk membantu negara-negara menggunakan teknik nuklir guna mengatasi hama wereng yang merusak lahan pertanian di berbagai negara. Laboratorium bernama Insect Pest Control Laboratory (IPCL) itu diharapkan bisa membantu negara-negara anggota IAEA untuk menerapkan teknik untuk sterilisasi hama guna mengendalikan pertumbuhan serangga. 

IAEA kini memiliki delapan laboratorium nuklir namun banyak yang harus dimodernisasi. IAEA mengumpulkan dana sekitar 30 juta euro untuk merenovasi delapan laboratoriumnya. 

 

  • IAEA
  • Badan Energi Atom Internasional
  • energi nuklir
  • tenaga nuklir
  • energi atom
  • nuklir untuk perdamaian

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!