Film Pengkhianatan G30S, Presiden Minta Buatkan yang Baru
"Tetapi untuk anak-anak millenial yang sekarang tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka."

Menurut dia film produksi tahun 1987 itu sudah tidak sesuai perkembangan zaman.
"Nonton film apalagi mengenai sejarah itu penting. Tetapi untuk anak-anak millenial yang sekarang tentu saja mestinya dibuatkan lagi film yang memang bisa masuk ke mereka. Biar ngerti mereka bahaya komunisme. Biar tahu juga mereka bahaya PKI," kata Jokowi di Magelang, Jawa Tengah, Senin (18/9).
Jokowi menyebut film itu perlu diproduksi ulang agar bisa menarik minat anak muda. Dia tidak menampik jika isu kebangkitan PKI yang banyak disebarkan pun tengah menjadi perhatiannya.
Namun ia menekankan agar masyarakat tidak main hakim sendiri. Ini juga menyangkut penggerudukkan yang dilakukan sejumlah organisasi kemasyarakatan ke kantor Lembaga Bantuan Hukum Jakarta(LBH Jakarta) pekan lalu.
Jokowi mengingatkan Negara sudah memiliki Tap MPRS mengenai penyebaran ajaran Marxisme dan Leninisme. Karena itu masyarakat semestinya taat pada prosedur hukum.
"Hal-hal seperti itu serahkan ke aparat. Masyarakat jangan bertindak main hakim sendiri. Sampaikan ke aparat, yang selesaikan aparat. Kita ini negara hukum."
Sementara itu Penyintas tragedi 65 Nani Nuraini menyetujui pemutaran kembali film tersebut, asal penayangan film tersebut dibarengi dengan diskusi bersama ahli sejarah dan hukum. Menurut Nani, film tersebut juga sarat kontroversial dan tak sesuai dengan realitas peristiwa 65.
Kata dia, dengan diskusi bersama pakar tersebut, masyarakat akan memahami bahwa film berjudul "Penumpasan Pengkianatan G30S PKI" hanyalah propaganda.
"Menurut Ibu mundur 100 tahun, kecuali ditontonnya ramai-ramai, sesudah itu diskusi terbuka, bebas bicara. Satu hal, kita harus mengakui pembunuhan tujuh jenderal itu betul. Tetapi kalau yang lain-lainnya, Ibu tidak tahu benar tidaknya. Makanya kalau panglimanya betul-betul mencintai Indonesia ini dan memberikan kesempatan pada rakyat Indonesia untuk terbuka sebagai negara demokrasi, diberi kesempatan dialog, diskusi. Setelah nonton film itu diskusi, silakan, dan ada pakar hukumnya, segala macamnya, silakan," kata Nani kepada KBR, Senin (18/09/2017).
Nani mengatakan, dengan pemutaran film tersebut, masyarakat akan dapat menilai sendiri kebenarannya. Kata dia, film tersebut juga bisa bernilai positif apabila didiskusikan secara komprehensif bersama para pakar, seperti ahli sejarah, hukum, dan politik. Namun, Nani mengingatkan agar tidak mempertontonkan film tersebut kepada anak-anak, karena sarat muatan sadisme.
Perintah Panglima
Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menyatakan belum mengetahui perintah Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo agar seluruh prajuritnya menonton film "Penumpasan Pengkianatan G30S PKI". Sekretaris Menkopolhukam Yoedhi Swartono mengatakan, dia belum mendapat arahan dari Menkopolhukam Wiranto soal rencana pemutaran ulang film tersebut.
Selain itu, Yoedhi juga mengaku tak mengetahui sejauh mana komunikasi yang terjalin antara Wiranto dan Gatot soal perintah menonton ulang film tentang PKI tersebut.
"Saya justru belum ada info apa-apa soal itu. Coba kami dalami dulu ya. (Memang Wiranto tidak berkomunikasi dengan Gatot?) Saya kurang tahu, yang tahu ya beliau dengan Pak Menko. (Tetapi mendukung pemutaran film tersebut?) Belum ada arahan dari Pak Menko, belum tahu kita. Mungkin Pak Menko akan buat komunikasi (dengan Gatot). Saya belum tahu juga," kata Yoedhi kepada KBR, Senin (18/09/2017).
Yoedhi enggan berkomentar banyak mengenai perintah Gatot agar seluruh prajuritnya menonton film "Penumpasan Pengkianatan G30S PKI". Kata Yoedhi, dia akan mempelajari terlebih dulu perintah Gatot tersebut dan berkoordinasi dengan Wiranto.
Saat ditemui seusai ziarah di Makam Bung Karno di Bendogerit, Blitar, Senin (18/9/2017) Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menyatakan telah menginstruksikan seluruh prajuritnya menonton film tersebut. Dia juga mengklaim telah mendapat izin dari Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo untuk pemutaran film tersebut. Dia mengatakan yang bisa melarangnya hanya pemerintah.
Editor: Rony Sitanggang
Kirim pesan ke kami
WhatsappBerita Terkait
BERITA LAINNYA - NASIONAL
Perkuat Kemenangan Capres Ganjar, PDIP Bentuk Tim Khusus
"Modalitas pak Ganjar Pranowo itu sangat kuat. Itulah yang disampaikan bapak Presiden Jokowi."
Sandwich Generation Capai Financial Freedom? Bisa dong!
Strategi cerdas sandwich generation agar bisa sejahtera
Koalisi Sipil Berharap MA Percepat Uji Materi PKPU tentang Keterwakilan Perempuan di Bacaleg
"Jadi kalau 30 hari itu digunakan dengan lebih cepat oleh Mahkamah Agung, maka sebelum penyusunan daftar calon sementara bisa dilakukan koreksi oleh partai politik."
Ribuan Penyelenggara Negara Belum Setor LHKPN, Termasuk DPR
Batas akhir pelaporan LHKPN 31 Maret 2023.
BPOM Tindak Gudang Penyimpan Obat dan Kosmetik Ilegal
Nilai ekonomi dari produk ilegal itu diperkirakan mencapai Rp10 miliar.
Capaian Satgas BLBI dan Opsi Perpanjangan Masa Tugas
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengatakan evaluasi akan dilakukan terhadap kinerja satgas.
Kunjungi Singapura dan Malaysia, Jokowi Bahas Investasi hingga Pekerja Migran
"Kunjungan saya ke Malaysia akan saya gunakan untuk menyelesaikan beberapa perundingan penting yang sudah berjalan bertahun-tahun dan tidak selesai."
PKB Sodorkan Nama Cak Imin Dampingi Prabowo di Pilpres 2024
"Keputusan bakal capres dan cawapres akan diputuskan Pak Prabowo selaku Ketua Umum Partai Gerindra dan Cak Imin selaku Ketua Umum PKB. Dari PKB hanya mengajukan satu nama yaitu Muhaimin Iskandar."
BMKG Peringatkan Bencana Kekeringan di Semester II 2023
Bahkan sebagian wilayah Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan dengan kategori di bawah normal.
Strategi Bapanas Mengendalikan Harga Pangan
"Bapanas melakukan distribusi pangan di mana totalnya sebanyak 1142,5 ton"
Target Prevalensi Tengkes 14 Persen di 2024 Sulit Tercapai
Dengan target yang begitu besar sebagai acuan itu bagus, tetapi apakah tercapai atau tidaknya saya melihat dengan perkiraan yang ada mestinya tidak ya
Jokowi: Cawe-cawe Jadi Tanggung Jawab Moral Saya sebagai Presiden
Ya harus menjaga agar masa transisi kepemimpinan nasional lewat pemilu serentak, lewat pilpres itu berjalan baik.
Kemendag Diminta Stabilkan Harga Pangan Jelang Iduladha
Pasokan sejumlah komoditas pangan seperti telur, minyak goreng hingga daging berkurang sehingga menyebabkan kenaikan harga signifikan.
Menkes: Jumlah Penyandang Hipertensi Terus Meningkat
1 dari 3 orang di Indonesia mengidap hipertensi atau penyakit tekanan darah tinggi
Satu Kasus Kekerasan Seksual Terjadi setiap Minggu di Sekolah
Sejak Januari 2023 ada 22 kasus kekerasan seksual.
KPK Duga Hasil Korupsi Eks-Bupati Pemalang Mengalir ke Parpol
"Membiayai berbagai kebutuhan Mukti Agung Wibowo yang diantaranya untuk mendukung kegiatan muktamar PPP"
Greenpeace Desak Pemerintah Serius Atasi Krisis Iklim
"Saat ini ya banyak sekali dijadikan untuk palm oil, atau untuk tambang batubara jadi cakupan hutannya pun berkurang jauh."
Polda DIY Ringkus Pelaku Pencabulan 11 Anak di Sleman Bermodus Uang Jajan Rp2 Ribu
"Modusnya adalah anak tersebut dijanjikan uang jajan atau buah-buahan, dengan memberikan uang bervariasi antara 2 ribu hingga 10 ribu rupiah."
DPR Minta Kepolisian Anulir Istilah Persetubuhan Anak
"Karena inikan korban masih kecil. Apakah pantas disebut persetubuhan?"
Menteri LHK: Penebangan Hutan Secara Liar Jadi Ancaman Besar Indonesia
Hal yang juga mengancam kehidupan adalah tingginya pencemaran di berbagai media lingkungan seperti sungai, udara, tanah, dan laut.
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 20
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Most Popular / Trending