BERITA

Hari Ini, Ratusan Hot Spot Terpantau

Hari Ini, Ratusan Hot Spot Terpantau

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebut sebaran hotspot di Indonesia hingga Minggu (4/9/2016) terpantau mencapai 137 titik panas dengan rincian 114 dengan tingkat kepercayaan atau konfidensial sedang dan 23 titik yang memiliki tingkat kepercayaan tinggi. 


Juru Bicara BNPB, Sutopo Purwo Nugroho memaparkan, sebanyak 28 titik panas terdeteksi di Provinsi Riau dengan tingkat kepercayaan sedang dan 1 titik dengan tingkat kepercayaan tinggi. Padahal, selama lima hari terakhir titik panas di provinsi itu sempat terlihat nihil. Sementara untuk Sumatera Selatan sendiri terpantau ada 15 titik panas dengan konfidensial sedang sebanyak 12 titik dan 3 titik dengan konfidensial tinggi.

 

"Riau tadi sedang 28, tinggi 1, jadi di Sumatera mulai terdeteksi adanya pembakaran-pembakaran baru. Dan rata-rata kebanyakan di perkebunan-perkebunan jadi memang kebanyakan sawit kalau kita melihat dari satelit seperti yang terjadi di PT APSL di Rokan Hulu yang luas kebakarannya lebih dari 2.000 hektar," ujar Sutopo kepada KBR (4/9/2016)


Selain itu, kata Sutopo, daerah yang juga terlihat memiliki titik panas dengan jumlah tinggi diantaranya Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan jumlah 30 hotspot dikarenakan keringnya kondisi di wilayah itu yang ditambah dengan pembakaran alang-alang oleh petani setempat. Ia menambahkan, saat ini masih ada 6 provinsi yang menetapkan siaga darurat Jambi Riau, Sumsel, Kalbar, Kalteng, Kalsel. Bantuan BNPB masih diberikan bantuan ke enam provinsi tersebut untuk upaya pemadaman seperti helikopter dan pesawat untuk water bombing.


Editor: Sasmito

  • Karhutla
  • Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!