BERITA

Haji Ilegal, Bareskrim Kirim Petugas ke Saudi dan Filipina

""Kemenlu sudah menyepakati kita akan jemput bola. Akan diberangkatkan empat anggota kita ke Jeddah untuk melacak di sana," "

Haji Ilegal, Bareskrim Kirim Petugas ke Saudi dan Filipina
Jemaah haji ilegal dengan paspor Filipina saat tiba di bandara Makassar. (Foto: Antara)



KBR, Jakarta- Badan Reserse dan Kriminal (Bareskrim) Polri akan  mengirim empat orang petugas ke Arab Saudi. Tujuannya untuk menyelidiki ratusan jemaah haji Indonesia yang berpaspor Filipina. Kepala Bareskrim, Ari Dono Sukmanto mengatakan,  akan memverifikasi jumlah jemaah haji ilegal di sana.

"Kita masih berkoordinasi dengan Kemenlu. Dan Kemenlu sudah menyepakati kita akan jemput bola. Akan diberangkatkan empat anggota kita ke Jeddah untuk melacak di sana," kata Ari Dono di Mabes Polri, Selasa (13/09/16).


Selain mengirim petugas ke Arab Saudi, Ari Dono mengatakan, Bareskrim juga akan mengirim tiga petugas ke Filipina. Ini dilakukan untuk menindaklanjuti keterangan yang dikumpulkan di Arab Saudi. Sehingga nanti bisa diketahui siapa yang memfasilitasi ratusan jemaah haji asal Indonesia tersebut.


"Agen haji di Filipina kita bisa setback dan tracking pemberangkatan yang ada di Indonesia," jelas Ari Dono.


Baik Bareskrim maupun Kementerian Luar Negeri belum mempunyai data pasti ratusan warga negara Indonesia yang berangkat haji menggunakan paspor Filipina. Setelah jumlahnya bisa diverifikasi, Ari Dono menjelaskan, kepolisian dan kemenlu akan mengusahakan ratusan WNI tersebut pulang ke tanah air tanpa melalui Filipina.


"Kita hanya dapat informasi ada orang-orang yang mencurigakan berangkat haji dari sana (Filipina-red)," ujarnya.


Polri sudah bertemu dengan Kementerian Luar Negeri dan Otoritas Filipina. Dalam pertemuan itu disepakati bahwa ratusan WNI yang berangkat haji menggunakan paspor Filipina adalah korban.


Editor: Rony Sitanggang

  • jemaah haji ilegal
  • Kepala Bareskrim
  • Ari Dono Sukmanto

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!