Bagikan:

Politisi Gerindra: Pertemuan dengan Donald Trump Tidak Etis

Desmon Mahesa meminta hal ini menjadi pertimbangan untuk Mahkamah Kehormatan DPR untuk menentukan ada tidaknya pelanggaran kode etik.

BERITA | NASIONAL

Minggu, 06 Sep 2015 19:41 WIB

Author

Nurjiyanto

Politisi Gerindra: Pertemuan dengan Donald Trump Tidak Etis

Kehadiran Ketua DPR Setya Novanto (kiri) dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon (tengah) di acara konferensi pers kampanye pengusaha Donald Trump sebagai bakal calon presiden Amerika Serikat banjir kritik. (Fo

KBR, Jakarta - Kecaman terhadap Ketua DPR Setya Novanto dan Wakil Ketua DPR Fadli Zon atas kehadirannya dalam kampanye Donald Trump maju sebagai kandidat calon presiden Amerika Serikat terus muncul.

Kecaman dan kritikan tidak hanya dari partai-partai yang berseberangan tapi juga dari sesama politisi satu partai.

Anggota Komisi Hukum DPR dari Partai Gerindra Desmond Mahesa menilai pertemuan dua pejabat Indonesia dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump itu tidak etis. 

Desmon mengatakan kehadiran dua pimpinan DPR tersebut membawa nama kelembagaan, sehingga kehadirannya menimbulkan kesan memberikan dukungan resmi DPR kepada Donald Trump. 

Ia meminta hal ini menjadi pertimbangan untuk Mahkamah Kehormatan DPR untuk menentukan ada tidaknya pelanggaran kode etik.

"Kalau kunjungan antar pemerintah atau parlemen itu kan sesuatu yang wajar. Tapi kalau sudah terlibat kunjungan dalam kampanye orang seseorang di Amerika dalam rangka memperebutkan kekuasaan ini kan tidak sehat. Kenapa? Iya kalau yang menang yang kita hadiri. Kalau ternyata nanti kalah, kan terlihat kita mendukung pihak itu. Menurut saya ini merupakan hal yang tak layak, apalagi ketua DPR itu simbol rakyat," katanya, Minggu (6/9).

Desmon Mahesa mengatakan keikutsertaan Fadli Zon dalam acara tersebut sangat bertolak belakang dengan ungkapan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang dalam setiap orasinya menyebutkan sikap partainya yang anti-asing. 

Sejak Kamis (3/9) lalu, Ketua DPR RI Setya Novanta beserta Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon disoroti publik setelah muncul dalam acara jumpa pers kampanye bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump. 

Trump memperkenalkan Setya sebagai Ketua DPR RI yang sengaja datang untuk menemui dirinya bersama rombongan. 

Agenda kunjungan Setya Novanto dan rombongan dari DPR itu sejatinya untuk menghadiri sidang Konferensi Internasional Ketua Parlemen Sedunia (Inter-Parliamentary Union/IPU) di New York, Amerika Serikat. Usai konferensi, Setya Novanto dan rombongan bertemu sejumlah pihak, seperti masyarakat Indonesia di AS, maupun Donald Trump. 

Editor: Agus Luqman 

Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Malaysia Larang Pengedaran Buku Diduga Hina ART RI

Kabut Asap Makin Tebal, Jambi dan Palembang Terapkan PJJ

Kabar Baru Jam 7

Polemik Dicabutnya Aturan Karpet Merah Eks Koruptor Nyaleg

Mahkamah Agung Batalkan Dua Ketentuan terkait Eks Napi Korupsi Nyaleg

Most Popular / Trending