BERITA

Pengusaha: Mau Musnahkan 6 Juta Bibit Ayam, Rencana Pemerintah Bagaimana?

"Pemerintah menyepakati langkah pemusnahan enam juta ekor bibit ayam. Ini buah dari pertemuan Kementerian Pertanian yang mengumpulkan pengusaha pada awal pekan ini. "

Bambang Hari

Pengusaha: Mau Musnahkan 6 Juta Bibit Ayam, Rencana Pemerintah Bagaimana?
Ilustrasi peternakan ayam potong. (Foto: bpm.jatimprov.go.id)

KBR, Jakarta - Pemerintah dinilai tidak memiliki rencana matang terkait pemusnahan enam juta ekor bibit ayam.

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Peternak Unggas Aswin Pulungan mengatakan sebelum menyetujui pemusnahan itu, sebaiknya pemerintah membuat patokan harga. Sehingga nantinya harga ayam bisa stabil di pasaran.


"Pemerintah seperti tidak memiliki arah dan perencanaan yang tajam serta matang. Sebelum melakukan pemusnahan enam juta ekor parent stock (indukan ayam) ini seharusnya dibuat dulu harga patokan. Harga patokan DOC, harga patokan pakan, harga patokan ayam panen, atau harga karkas tertinggi. Itu belum ada," katanya.


DOC adalah Day Old Chichen, alias anak ayam yang berumur satu hari hingga dua minggu.


Sebanyak 13 perusahaan pembibitan ayam yang tergabung di Gabungan Perusahaan Pembibitan Unggas (GPPU) telah sepakat memusnahkan enam juta ekor bibit ayam untuk menstabilkan harga.


Selain pemusnahan bibit ayam, juga ada upaya mengurangi 40 persen telur tetas yang ada di perusahaan penghasil telur tetas.


Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan menyepakati langkah pemusnahan enam juta ekor bibit ayam (parent stock/PS) atau indukan ayam yang menghasilkan DOC. Ini buah dari pertemuan Kementerian Pertanian yang mengumpulkan pengusaha pada awal pekan ini.


Dari pantauan saat ini, pemerintah dan pengusaha menilai pasokan ayam sudah kelebihan suplai. Pada Agustus saja, produksi ayam surplus 18 juta ekor/minggu. Sebab kebutuhan hanya 42 juta ekor/minggu, sementara produksi mencapai 60 juta ekor/minggu.


Editor: Agus Luqman 

  • harga unggas
  • ayam
  • parent stock
  • day old chichen
  • kementerian pertanian
  • unggas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!