BERITA

Pemerintah Permak Kepulauan Seribu Jadi Tujuan Wisata Maritim

"Pengembangan kepulauan seribu akan diawali dengan pembersihan laut."

Pemerintah Permak Kepulauan Seribu Jadi Tujuan Wisata Maritim
Ilustrasi: WIsata kepulauan seribu (Foto: situs pemda)

KBR, Jakarta- Kepulauan Seribu di Jakarta bakal dipermak menjadi tujuan wisata maritim untuk menggenjot kedatangan wisatawan mancanegara. Menko Kemaritiman Rizal Ramli mengatakan wisman ketika berada di Jakarta kerap bingung untuk menghabiskan masa liburan ke mana lagi karena jika ke Bali, cukup jauh dan jika ke Bogor terkena kemacetan lalu lintas. Sehingga Kepulauan Seribu kata dia mutlak dikembangkan.

“Ini semua akan kita lakukan dalam waktu lima tahun yang akan datang. Ini adalah salah satu contoh untuk ekonomi yang berkualitas. Dengan investasi yang kita lakukan di sini, satu Persen bisa menciptakan 500 ribu lebih lapangan kerja di sektor pariwisata,“ kata Menko Kemaritiman Rizal Ramli dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR, Rabu (9/9/2015).


Yang pertama kali harus dilakukan adalah pembersihan laut Jakarta. Rizal mengaku sudah meminta Gubernur Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama untuk membuat Perda dengan sanksi lebih keras bagi pelaku buang sampah tidak pada tempatnya.


Langkah selanjutnya adalah pembangunan fasilitas air bersih di beberapa lokasi, juga penyediaan listrik dan perluasan pelabuhan serta marina. Selain itu untuk memperindah bawah laut, akan dibangun satu juta terumbu karang.


Sektor pariwisata menjadi andalan Kemenko bidang Kemaritiman dalam lima tahun mendatang untuk menggenjot pendapatan dari kedatangan wisatawan mancanegara. Pada   2016, Rencananya Kementerian bidang kemaritiman akan mendapatkan pagu belanja 10,3 persen dari anggaran dalam RAPBN 2016.  

Editor: Rony Sitanggang

  • kepulauan seribu
  • Menko Kemaritiman Rizal Ramli
  • badan anggaran dpr
  • wisata
  • lapangan kerja

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!