BERITA

Kunjungi Timur Tengah, Jokowi Diminta Bikin MoU Perlindungan TKI

"Kata dia, negara tidak bisa melarang warganya untuk mencari pekerjaan. "

Ninik Yuniati

Kunjungi Timur Tengah, Jokowi Diminta Bikin MoU Perlindungan TKI
Aksi Demo TKI (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - LSM Migrant Care meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun kesepakatan bilateral tentang perlindungan WNI dalam kunjungannya ke Timur Tengah pekan ini. Koordinator Migrant Care Anis Hidayah mengatakan, Jokowi perlu menekankan kembali nota kesepahaman (MoU) dengan Arab Saudi yang pernah ditandatangani tahun 2014, sebagai landasan perlindungan TKI.

Selain itu, Jokowi juga diminta membuat nota kesepahaman yang sama dengan dua negara lain, Uni Emirat Arab dan Qatar.


"Kalau dengan Arab kita sudah punya MoU, bagaimana memandang MoU itu sebagai instrumen bilateral yang bisa melindungi, sehingga perlindungan untuk buruh migran kita itu, bisa nyata diwujudkan, selama ini kan tidak nyata perlindungannya, kan perbudakan gitu, Arab Saudi. Nah, untuk negara lain, bisa dibuat MoU," kata Anis kepada KBR, (11/9).


Anis Hidayah menambahkan, ke depan setelah kesepakatan perlindungan terbangun, pemerintah harus segera mencabut moratorium pengiriman TKI ke luar negeri. Kata dia, negara tidak bisa melarang warganya untuk mencari pekerjaan. Data Migrant Care menunjukkan TKI di Arab Saudi mencapai sekitar 1,5 juta, di Uni Emirat Arab sekitar 75 ribu, dan Qatar sekitar 50 ribu.


Hari ini Presiden Jokowi dijadwalkan bertemu Raja Arab Saudi Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud. Pertemuan akan diawali dengan makan siang, dan dilanjutkan dengan pertemuan bilateral. Jokowi juga akan menerima kunjungan kehormatan Presiden IDB DR Ahmad Mohamed Ali Al-Madani, serta bertemu Sekjen OKI Iyad Madani. Ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan kenegaraan presiden ke Timur Tengah, hingga Selasa pekan depan.



Editor: Sindu D

 

  • Arab Saudi
  • Presiden Jokowi
  • Bilateral
  • TKI
  • Raja Arab Saudi
  • Timur Tengah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!