BERITA

Jalur Kereta Api di Pelabuhan Tanjung Priok Dinilai Tak akan Maksimal Atasi Kelambatan Bon

" Asosiasi Logistik Indonesia sarankan memaksimalkan gudang sementara untuk atasi kelambatan bongkar muat."

Eli Kamilah

Jalur Kereta Api di Pelabuhan Tanjung Priok Dinilai Tak akan Maksimal Atasi Kelambatan Bon
Ilustrasi: Presiden Joko Widodo saat meninjau pelabuhan Tanjung Priok (Foto: KBR/Aissyah K.)

KBR, Jakarta - Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) menilai pengaktifan kembali kereta api di Pelabuhan Tanjung Priok, tak akan maksimal membantu masalah dweling time  (bongkar muat ) di pelabuhan. Meski begitu, Anggota ALI, Sugi Purnoto  mengapresiasi langkah pemerintah untuk membantu bongkar muat kapal di pelabuhan. Sugi menyarankan pemerintah juga memaksimalkan gudang-gudang yang ada untuk proses pemeriksaan barang impor zona merah.

"Kereta itu masih sangat kecil kapasitasnya. Kalau 10 kali saja 500an, sedangkan di priok 4000 kontainer. Solusinya adalah yakni memanfaatkan temporary storage yang sudah dibangun Pelindo. Itu nanti dilakukan pemeriksaan barang di area itu." ujar Sugi kepada KBR, Jumat (11/9/2015).

Kemarin, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya, Rizal Ramli secara simbolis membongkar jalan yang menutupi rel kereta barang yang menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok dengan jalur kereta barang di Jalan Pasoso, Jakarta Utara. Menurut dia adanya jalur kereta api (KA) barang yang masuk ke dalam kawasan Pelabuhan bisa mengurai kemacetan di sekitar Tanjung Priok hingga dua pertiga dari tingkat kemacetan yang ada saat ini. Jalur KA yang tersambung ke dalam Pelabuhan Tanjung Priok juga dipercaya dapat memperlancar arus barang, sehingga mempercepat dwelling time (masa bongkar muat).  

Editor: Rony Sitanggang

  • Anggota ALI
  • Sugi Purnoto
  • Asosiasi Logistik Indonesia
  • Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya
  • Rizal Ramli
  • kemacetan
  • dwelling time
  • bongkar muat
  • kereta api tanjung priok
  • pelabuhan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!