KBR, Jakarta- Sebanyak 33 orang WNI terluka, dan dua lainnya meninggal terkena runtuhan crane atau alat derek yang digunakan merenovasi Masjidil Haram, Jumat, (11/9) waktu setempat. Dua korban meninggal itu adalah Iti Rasti Darmini (kloter JKS-023) dan Masnauli Sijuadil Hasibuan (kloter MES-009.)
Juru Bicara Kementerian Agama, Rosidin mengatakan, korban yang meninggal tersebut saat ini telah dimakamkan di Mekkah. Sementara untuk korban yang luka-luka, masih dirawat di rumah sakit setempat.
"Informasi yang kami dapatkan dari Daker Mekkah Arab Saudi, ada dua korban yang meninggal dari jemaah Indonesia. Jamaah itu sudah dikuburkan, selain yang meninggal itu saat ini ada 31 orang yang dirawat di rumah sakit. Semua jemaah haji yang meninggal akan mendapatkan asuransi. Kondisi saat ini sudah normal kembali, bahkan dua jam setelah kejadian sudah normal kembali dengan mengisolasi lokasi runtuhnya crane tersebut," kata Rosidin, Sabtu (12/09).
Rosidin menambahkan, sebelum crane jatuh, Mekkah diguyur hujan hingga menyebabkan ambruknya crane sekitar bangunan Masjidil Haram. Kata dia, kondisi cuaca di Mekkah saat ini cerah dengan suhu rata-rata 34 derajat celsius.
Crane tersebut berada di sana, dikarenakan saat ini ada renovasi dan pelebaran Masjidil Haram.Untuk menghindari hal serupa, daerah sekitar berdirinya crane saat ini sudah disterilkan bagi jemaah yang hendak menunaikan ibadah.
Editor: Sindu D