BERITA

INDEF: Jokowi Harusnya ke Amerika, Bukan ke Timur Tengah

"Ia meragukan akan muncul komitmen nyata dari investor di tiga negara tersebut setelah berakhirnya kunjungan."

INDEF: Jokowi Harusnya ke Amerika, Bukan ke Timur Tengah
Jokowi kunjungi Lampung (Foto: Antara)

KBR, Jakarta - Kunjungan Presiden Joko Widodo ke Timur Tengah pekan ini dinilai tidak tepat. Pengamat ekonomi dari Institute National Development and Financial (INDEF)  Sugiyono beralasan, potensi menarik investor atau membuka peluang ekspor di Arab Saudi, Uni Emirat Arab dan Qatar, relatif kecil.

Ia meragukan akan muncul komitmen nyata dari investor di tiga negara tersebut setelah berakhirnya kunjungan. Selain itu, kondisi perekonomian di Timur Tengah juga tengah terpuruk, salah satunya karena perang. Menurutnya, seharusnya Jokowi mengunjungi Amerika Serikat.


"Jadi ke Timur Tengah biasanya realisasinya sangat kecil, agak sulit diharapkan, itu keliru. Biasanya kita kan kalau investor yang banyak itu kan Jepang, tetapi Jepang kan krisis. Kemudian berharap kepada Cina, pertumbuhan ekonominya kan turun. Ya nggak ada cara lain yang ekonominya sedang membaik itu ya dari Amerika," kata Sugiyono kepada KBR, Sabtu, (12/9).


Sugiyono menambahkan, seharusnya Jokowi mengikuti jejak Setya Novanto dan Fadli Zon yang mengunjungi Amerika Serikat. Kedatangan pimpinan DPR tersebut dapat dipandang sebagai cara menarik investasi dari negara Paman Sam ke Indonesia.


Menurutnya, masuknya investasi sangat dibutuhkan untuk menaikkan ekonomi nasional. Selain Amerika, sejumlah negara di Eropa seperti Inggris, Belanda serta Australia juga berpotensi untuk dijajaki.


"Seperti yang dilakukan Pak Setya Novanto dan Fadli Dzon, harusnya itu didukung oleh PDIP bukannya dilawan. Kita juga perlu menarik investasi ke Indonesia, biasanya di antara presiden," pungkasnya.



Editor: Sindu D

 

  • Kunjungan ke Timur Tengah
  • Presiden Jokowi
  • Jokowi
  • Investor
  • Arab Saudi
  • Indef
  • Sugiyono
  • Amerika
  • Ekonomi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!