KBR, Jakarta- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi sepanjang Agustus 2015 terkendali dan mencapai 0,39 persen atau lebih rendah ketimbang bulan Juli 0,93 persen. Kepala BPS Suryamin mengatakan penyumbang inflasi paling signifikan adalah ongkos pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 1,72 persen. Ini bertepatan dengan tahun ajaran baru dan terjadi pada semua level baik SD, SMP dan SMA. Disusul kenaikan harga bahan makanan sebesar 0,91 persen yang sebagian besar dari sayuran, buah-buahan akibat musim kemarau.
“Kalau kita lihat inflasi Agustus 0,39 persen. Ini kalau saya telusuri bahkan sejak 2007, ini terendah. Dari 82 kota IHK, yang 59 inflasi dan 23 kota mengalami inflasi,” kata Kepala BPS Suryamin dalam pemaparan di kantornya Selasa,(1/9/2015).
Inflasi tertinggi terjadi di Tanjung Pandan sebesar 2,29 persen, sementara inflasi terendah terjadi di Sumenep, Kediri dan Probolinggo. Sementara itu penyumbang deflasi adalah dari sektor transportasi, komunikasi dan jasa keuangan. Ini akibat penurunan beberapa tarif angkutan baik udara, darat dan kereta api. Di mana yang tadinya ada kenaikan tarif pada bulan Juli karena lebaran, arus mudik dan arus balik sekarang sudah kembali normal.
Editor: Rony Sitanggang