KBR, Jakarta – Museum ini lebih dikenal sebagai Museum Lubang Buaya, letaknya di Jakarta Timur. Nama resmi museum ini sebetulnya adalah Museum Pengkhianatan PKI, lengkap dengan diorama yang mempropagandakan “kekejaman PKI”.
(Baca juga: Menyusuri Sejarah 30 September di Museum Lubang Buaya (1))
Selain museum, di kompleks ini juga ada Monumen Pancasila Sakti. Juga ada sumur yang jadi tempat pembuangan enam pahlawan revolusi dengan dalam sekitar 12 meter. Ada juga boneka rekonstruksi penyiksaan yang terjadi pada tanggal 30 September 1965 malam itu. Dalam museum juga ada mobil truk yang dipakai untuk menculik para jenderal.
Kawasan Museum Lubang Buaya yang berdiri di atas lahan 14,6 hektar ini dibangun oleh Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto. Sejumlah sejarawan menilai ada banyak informasi bohong tentang peristiwa 30 September 1965 yang dimunculkan lewat aneka diorama di sana. Sejarawan menilai, museum hanya menampilkan satu sudut pandang sejarah yaitu versi TNI, meskipun ada banyak bantahan soal kekejaman ini dari kalangan sejarah, saksi sejarah dan pelaku.
Pemaksaan sejarah
Sejarahwan sekaligus Pemimpin Redaksi Majalah Historia, Bonnie Triyana menyebut museum itu sebagai pemaksaan terhadap pengetahuan sejarah. Menurutnya, pasca Orde Baru runtuh banyak sejarah-sejarah yang selama 32 tahun dipertahankan akhirnya terbantahkan. Sebab setelah itu banyak pihak seperti media dan sejarahwan yang berani menggali fakta yang terjadi. Salah satunya tentang G-30-S yang tidak lagi bisa menyalahkan PKI sebagai dalang.
"Kita pakai logika saja kalau mau mengubah (pengetahuan sejarah). (Semisal ungkapan) komunis menghancurkan, tidak ber-Tuhanatau apa lah. Yang harus diajarkan ke siswa itu adalah hal yang logis dan berdasarkan dengan fakta,” jelas Bonnie ketika ditemui di kantornya. “Itu penting. nggak bisa mengajarkan sejarah pakai doktrin sekarang ini.”
Bonnie bercerita, salah satu tulisan panjang yang untuk kali pertama membantah keterlibatan PKI dalam gerakan 30 September ditulis oleh Benedict Anderson and Ruth Mcvey dalam sebuah jurnal ilmiah. Tulisan ini dikenal sebagai Cornell Paper dengan judul 'A Preliminary Analysis of the October 1, 1965, Coup in Indonesia'.
Cornell Paper memaparkan teori bahwa PKI maupun Soekarno tidak terlibat dalam gerakan 30 September 1965. PKI dan Soekarno disebut sebagai korban. Cornell Paper itu menilai kudeta adalah sebuah masalah internal dalam tentara yang bertujuan menggeser beberapa jendral yang dikatakan bekerja sama dengan CIA.
Dalam tulisannya itu, Anderson menyebutkan beberapa bukti Presiden ke-2 RI, Soeharto terlibat dalam G30S. Di antaranya hampir semua tokoh militer yang berpartisipasi dalam gerakan 30 September 1965 adalah bawahan dekat Suharto.
"Para sejarahwan itu sudah menulis, Ben Anderson menulis tentang peristiwa penculikan jenderal. Dia nggak bisa masuk ke Indonesia karena menulis yang berlainan menurut Orde Baru. Itu yang disebut mono-versi sejarah. Sejarah yang diajarkan dalam 1 versi saja," cerita Bonnie.
Meski begitu, Bonnie tidak menuduh kalau cerita yang dibangun di Museum Nasional bukanlah isu nasional yang ‘seksi’. Tapi lewat museum ini, semua orang diajak untuk menyepakati kalau sejarah tak bisa dijelaskan dengan sederhana.
“Semua harus berdasarkan fakta. Yang selama ini dibangun kan minos. Apa yang terjadi sesudah peristiwa, dibangun narasinya, dibuat Hari Kesaktian Pancasila. Untuk dibuat narasi kekuasaan. Kan begitu caranya. Dibikin, direproduksi, simbolnya, filmnya," jelas dia.
Namun menurutnya, di zaman informasi dan keterbukaan ini sangat mudah untuk mencari perbandingan soal fakta sejarah mulai dari lewat internet sampai situs jual beli lokal.
"Sehingga orang tidak perlu ditakut-takuti (soal sejarah). Zaman sekarang kalau orang ditakuti komunis itu malah ngoceh di Twitter," kelakarnya.
"Tujuan belajar sejarah itu bukan untuk menerima satu kebenaran secara final. Inti dari pengajaran sejarah itu adalah membuat siswa, krisis dan terdorong untuk mencari kebenaran yang diperlukan,” jelas Bonnie.
“Sejarah itu kan sekali terjadi. Nggak mungkin fakta itu secara objektif, peristiwanya sudah berlalu. Nggak mungkin diulang. Yang memungkinkan dalam perjalan sejarah itu menampilkan fakta tentang kejadian. Mengenai fakta siapa yang menyebabkan, biarkan lah orang yang mencari. Inti dalam sejarah itu adalah proses pencarian itu, bukan bersifat final.”
Editor: Citra Dyah Prastuti
Menyusuri Sejarah 30 September di Museum Lubang Buaya (2)
KBR, Jakarta

Selasa, 30 Sep 2014 15:37 WIB

PKI, lubang buaya
Kirim pesan ke kami
WhatsappBERITA LAINNYA - NASIONAL
Diduga Dihentikan Wapres Maruf Minta Pendeteksi Dini Tsunami Diperbaiki
"Saya kira alat-alat itu penting untuk diperbaiki ya. Karena kita negara itu sering terjadi tsunami. Untuk anggaran itu kan enggak mesti sekaligus. Tetapi penting, alat itu mesti ada,"
Ombudsman RI Kembali Minta Pemerintah Tetapkan Status KLB Gagal Ginjal Akut
Ombudsman Republik Indonesia tetap akan terus meminta pemerintah agar menetapkan status kasus Gagal Ginjal Akut Progresif Atipikal (GGAPA) menjadi kejadian luar biasa (KLB).
Minyakita Langka Mendag Tambah Pasokan Minyak Goreng Subsidi
Kemendag juga melakukan pembatasan pembelian Minyakita secara besar-besaran. Penambahan pasokan migor subsidi difokuskan untuk pasar tradisional dan tidak boleh dijual online.
Kasus Ginjal Akut Muncul Lagi Kemenkes Hindari Beli Obat Sirop Tanpa Resep Dokter
Kementerian Kesehatan mengimbau masyarakat untuk menghindari penggunaan obat sirop tanpa resep dokter, guna mencegah potensi penyakit ginjal akut.
Resmi Daftar Calon Ketua Umum PSSI Waketum dan Anggota Exco
Ada lima nama calon tetap Ketua Umum PSSI yang resmi masuk fase pemilihan
Kasus Gagal Ginjal Akut Kembali Muncul IDAI Duga Ada Pemalsuan Obat Praxion
"Jadi obatnya itu dipalsukan dan ternyata isinya berbeda gitu, nah ini yang mungkin, mungkin ya yang mungkin kita selidiki"
Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 531 Tertinggi Sejak 2013
Pertumbuhan tertinggi sejak 2013 kalau saya lihat datanya.
Ancaman Resesi Global Anggota DPR Pembangunan IKN Tak Perlu Dikebut
Presiden kita sudah menyatakan bahwa tahun 2023 ini sudah kelihatan awan gelap, artinya kondisi ekonomi makro tidak mendukung..
Tak Ingin Kasus Asabri-Jiwasraya Terulang Jokowi OJK Intensif Kerja Pengawasan
"Saya minta betul-betul urusan asuransi, utamanya pinjaman online, investasi dilihat betul. Jangan sampai kejadian-kejadian sudah-sudah Asabri, Jiwasraya, Rp17 triliun. Ada lagi Indosurya, Wanartha"
Muhammadiyah Tetapkan Ramadan 23 Maret Idulfitri 21 April
“Umur bulan Sya’ban 1444 Hijriah selama 30 hari dan tanggal 1 Ramadhan jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023,”
Survei Serologi 99 Penduduk Miliki Antibodi Covid-19
"Kadar antibodi tertinggi itu ada pada mereka-mereka yang sudah mempunyai vaksinasi booster atau yang sudah melakukan vaksinasi booster."
Indonesia Ajak ASEAN Jaga Stabilitas Kawasan
"Kita akan dapat menjadikan ASEAN sebagai epicentrum of growth kalau kita mampu menjaga stabilitas perdamaian di kawasan,”
Harga Beras Naik di Seluruh Wilayah di Indonesia
Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) menilai penyebab kenaikan harga beras saat ini akibat kurang optimalnya penyerapan beras dari petani oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) pada tahun lalu.
FOMO Sapiens Hati-hati di Jalan dan IPK Indonesia Anjlok
IPK Indonesia anjlok 4 poin ke peringkat 110 dari 180 negara. Ini disebut jadi penurunan IPK Indonesia terburuk sejak reformasi
Jokowi Sebut Harga Beras Naik di Semua Provinsi
Secara khusus soal beras, inflasinya mencapai 2,34 persen pada Januari 2023.
Sidang Perdana Teddy Minahasa Didakwa Jual Sabu Sitaan
..terdakwa mengirimkan pesan melalui aplikasi WhatsApp kepada saksi Dody Prawiranegara dengan kalimat "Mainkan ya Mas"..
Jokowi Resmikan Bendungan Danu Kerthi di Bali Telan Anggaran Rp820 M
Jadi bendungan ini dipakai untuk irigasi sawah, yang kedua untuk mengurangi banjir.
Rencana Subsidi Kendaraan Listrik Berbuah Petisi
Prokontra rencana subsidi kendaraan listrik, dibahas di podcast What's Trending
Respons Jokowi usai Indeks Persepsi Korupsi 2022 Merosot
Capaian IPK 2022 itu merupakan skor terendah sepanjang Reformasi.
Jokowi Pasar Seni Sukawati Siap Terima Wisatawan
Pasar ini dibangun dengan anggaran Rp161 miliar.
Recent KBR Prime Podcast
Kabar Baru Jam 7
Kabar Baru Jam 8
Lelah Menanti Pengesahan RUU PPRT
Kabar Baru Jam 10
Kabar Baru Jam 11
Most Popular / Trending