NASIONAL

Kompolnas : Jaringan Penjahat Bersenjata Api Berkeliaran

"KBR68H, Jakarta - Kasus penembakan terhadap anggota kepolisian yang terus berulang bisa dijadikan pecut bagi korps bhayangkara mengungkap jaringan penjahat bersenjata api di Indonesia."

Ade Irmansyah

Kompolnas : Jaringan Penjahat Bersenjata Api Berkeliaran
penembakan polisi, polisi depok, ditembak, kompolnas, polisi ditembak

KBR68H, Jakarta - Kasus penembakan terhadap anggota kepolisian yang terus berulang bisa dijadikan pecut bagi korps bhayangkara mengungkap jaringan penjahat bersenjata api di Indonesia.

Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Edi Syahputra Hasibuan mengatakan, jika polisi makin takut dengan kasus penembakan ini, maka akan memperburuk citra mereka di mata masyarakat.

“Tingkatkan kewaspadaan, tingkatkan keahlian, khususnya dalam melaksanakan tugas yah. Ya ini bisa menjadi bagus sekaligus bisa mengungkap juga kasus yang kemarin. Apabila Polri bisa cepat mengungkapnya tentunya itu akan meningkatkan wibawa Polri. Minimal atau paling tidak masyarakat percaya bahwa Polri bisa mengungkap kasus ini. Makanya kami minta Polri itu biar lebih cepat menyelesaikan kasus ini sehingga masyarakat bisa melihat bahwasannya Polri bisa,” ujarnya kepada KBR68H saat dihubungi.

Sebelumnya penembakan terhadap anggota polisi kembali terjadi. Anggota Polisi Sabhara Mabes Polri, Ruslan Kusuma ditembak orang tidak dikenal pada 18.30 WIB di kawasan Cimanggis, Depok, Jawa Barat. Anggota polisi tersebut ditembak saat mengendarai sepeda motor di dekat perumahan Bhakti Abri. Pelaku penembakan pun langsung membawa kabur motor yang dikendarai Ruslan. Peristiwa ini merupakan kasus penembakan anggota polisi ke lima kalinya pada 2013.

Editor : Rony Rahmatha

  • penembakan polisi
  • polisi depok
  • ditembak
  • kompolnas
  • polisi ditembak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!