Bagikan:

Busyro Muqoddas: Kasus Century Rumit

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku jika kasus Century rumit. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, kerumitan ini karena perlu penjelasan lebih banyak dari para saksi terkait benar atau tidaknya terjadi kegagalan sistemik. Tetapi menurut Bus

NASIONAL

Kamis, 12 Sep 2013 21:23 WIB

Busyro Muqoddas: Kasus Century Rumit

Busyro Muqoddas, Kasus Century

KBR68H, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku jika kasus Century rumit.

Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan, kerumitan ini karena perlu penjelasan lebih banyak dari para saksi terkait benar atau tidaknya terjadi kegagalan sistemik. Tetapi menurut Busyro, penyidik lembaga antikorupsi itu tak akan mundur untuk menguak perkara Century ini.

"Proses-proses itu aktif tidak pernah berhenti. Robert Tantular sudah beberapa kali diperiksa, nah kalau itu tidak baru, orang boleh mempertanyakan. Itu terus kok. Dan ini kaitanya dengan takar-menakar ada gak unsur kegagalan sistemik itu. Itu kan yang bisa jelaskan sejumlah saksi yang tahu ketika itu. Memang rumit, sampe sekarang di situ, nanti perkembangannya saya belum tahu, tergantung penyidik," ujarnya.

Dalam Bank Century ini KPK sudah memeriksa beberapa pejabat. Di antaranya bekas Menteri Keuangan Sri Mulyani, Wakil Presiden Boediono, Ketua Tim Penilai Surat Berharga Bank Century Bambang Kusmianto, dan bekas Sekretaris Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Raden Pardede.

Selain itu KPK juga telah menetapkan dua pihak yang harus bertanggung jawab yaitu bekas Deputi Gubernur BI Bidang Pengawasan, Siti Fadjiah dan bekas Gubernur Bank Indonesia (BI) Bidang Pengelolaan Moneter, Budi Mulya sebagai tersangka.

Editor: Anto Sidharta


Kirim pesan ke kami

Whatsapp
Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

BERITA LAINNYA - NASIONAL

Kabar Baru Jam 7

Wali Kota Derna Libya Ditahan Karena Bendungan Jebol

Pengunjungnya Sepi, KemenpanRB Terus Awasi Mal Pelayanan Publik

Kabar Baru Jam 8

Social Commerce Dilarang, Pedagang Untung atau Rugi?

Most Popular / Trending