NASIONAL

Swasembada Beras, Jokowi: Terima Kasih Petani

""Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya utamanya pada pelaku riil yang bekerja di sawah para petani Indonesia""

Dwi Reinjani

beras surplus
Beras surplus, gudang Bulog Divre Banten, di Serang, Jumat (22/7/22). (Antara/Asep Fathulrahman)

KBR, Jakarta- Presiden Joko Widodo mengapresiasi kinerja petani Indonesia yang mampu memenuhi kebutuhan beras sejak 2019 hingga 2021 tanpa impor. Bahkan dengan stok tersedia mencapai 30 juta ton per tahun. 

Jokowi mengatakan hingga April 2022 stok beras mencapai 10 juta ton, di tengah krisis pangan. Hal ini disampaikan Jokowi, saat menerima penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) atau lembaga penelitian padi internasional, atas keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras.

"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya utamanya pada pelaku riil yang bekerja di sawah para petani Indonesia atas kerja kerasnya. Tentu saja Bupati, para gubernur, kementerian pertanian dan semuanya bekerjasama dengan riset-riset dari universitas-universitas, perguruan tinggi yang kita miliki ini adalah kerja yang terintegrasi kerja bersama sama kerja gotong royong bukan hanya milik kementerian pertanian saja," ujar Jokowi, Minggu (14/08/2022).

Untuk terus mendukung pertanian dan kerja-kerja petani, Jokowi mengatakan akan terus membangun infrastruktur pengairan di Indonesia.

Baca juga:


Ia mengklaim hingga saat ini telah meresmikan 29 bendungan besar, dari total 61 yang akan dibangun hingga 2024. Selain itu, pemerintah juga akan terus membangun 4.500 embung dan satu juta jaringan irigasi, untuk menjamin ketersediaan air bagi sawah masyarakat.


Editor: Rony Sitanggang

  • Presiden Jokowi
  • Ketersediaan Beras
  • Krisis Pangan
  • Beras
  • Jokowi
  • surplus beras

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!