BERITA

Prestasi Atlet di Tengah Pandemi Covid-19

"Pandemi virus korona tak menghentikan lahirnya prestasi anak bangsa. Misalnya saja atlet yang berhasil membuktikan kerja kerasnya dan merebut medali di Olimpiade Tokyo 2020. "

Siti Sadida Hafsyah

Prestasi Atlet di Tengah Pandemi Covid-19
Lifter Indonesia Ni Nengah Widiasih meraih medali perak di nomor powerlifting Paralimpiade Tokyo Jepang 2020, Kamis (26/8/2021). (Foto: ANTARA/HO-NPC Indonesia)

KBR, Jakarta - Pandemi Covid-19 tak bisa membatasi lahirnya prestasi. Sebut saja pasangan ganda bulutangkis putrid Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu yang merebut medali emas di Olimpiade Tokyo 2020, beberapa waktu lalu.

Presiden Joko Widodo bahkan secara khusus, menyambut hangat kembalinya para atlet berprestasi ke tanah air.

“Alhamdulillah kita patut bersyukur, saudara-saudara telah tiba kembali di tanah air dalam keadaan sehat dan selamat. Saya beserta seluruh rakyat sangat bangga atas perjuangan, atas kerja keras yang telah saudara-saudara lakukan di Tokyo. Dan sangat mengapresiasi hasil medali yang telah diraih. Saya juga ingin mengucapkan sekali lagi selamat pada para peraih medali baik emas, perunggu, maupun perak. Dan juga terima kasih kepada seluruh atlet, para pelatih, para official, para pendamping, duta besar Ri untuk kerajaan Jepang, serta berbagai pihak yang telah mensukseskan perhelatan besar ini,” ujar Jokowi di Istana Bogor (13/8/2021).

Tak hanya pada atlet peraih medali emas, Jokowi juga mengapresiasi prestasi pelatih, atlet peraih medali perak, perunggu, atlet non peraih medali yang bekerja keras di Olimpiade tersebut. Pemerintah bahkan mengganjar bonus uang tunai untuk mereka.

Pada Olimpiade Tokyo 2020, Indonesia meraih 5 medali, dari cabang bulu tangkis dan angkat besi. Medali disumbang Greysia Polii/Apriyani Rahayu (emas/bulutangkis), Eko Yuli Irawan (perak/angkat besi), Rahmat Erwin Abdillah (perunggu/angkat besi) dan Windi Cantika Aisah (perunggu/angkat besi).

Sedangkan pada Paralimpiade Tokyo 2020, sejauh ini kontingen Indonesia menyumbang satu medali perak dan dua perunggu. Medali disumbang atlet powerlifting Ni Tengah Widiasih (perak), atlet paraatletik Saptoyogo Purnomo (perunggu) dan atlet paratenis meja David Jacobs (perunggu). 

Persiapan

Atlet bulu tangkis ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu mengungkapkan kunci kemenangannya dan pasangannya, Greysia adalah penentuan strategi di lapangan. Langkah ini dilakukan setiap atlet, bahkan sebelum pandemi.

“Dari sebelum kita masuk lapangan memang kita sudah mempersiapkan strategi apa yang harus kita lakukan. Dan pada tadi saat kita di lapangan mengeluarkan strategi itu dan alhamdulillah berhasil,” kata Apriyani dilansir Indosiar (02/08/21).

Sementara Greysia Polii memilih mempersiapkan mental sebelum bertanding.

“Dan paling penting memang jaga pikiran. Pikiran dan ketenangan karena ini pertandingan final jadi kita lebih mau mentalnya dulu yang dinaikan. Hawanya supaya saat kita masuk lapangan itu tidak boleh kalah,” ucapnya.

Tak hanya Greysia dan Apriyani, atlet angkat besi puteri asal Indonesia, Windy Cantika Aisah juga terus berlatih, jauh  hari sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia. 

Menurut Windy, pandemi, tak menghentikan langkahnya maju ke ajang olahraga dunia terbesar itu. Windy yang berhasil meraih perunggu ini mengatakan akan terus berusaha melahirkan prestasi lain di kejuaraan lainnya.

“Untuk perjuangannya mungkin di sebelumnya kita sudah dari setahun lalu persiapan, karena kan diundur. Habis itu mungkin persiapan dari kemarin pulang kejuaraan di Uzbekistan. Mungkin kalau untuk di latihan, kita latihan pagi pukul 6 sampai pukul 7, seperti stretching, kelenturan, jogging. Untuk di pagi harinya kita latihan dari jam 9 sampai jam setengah 12. Habis itu sore kita latihan lagi dari jam 4 sampai setengah 7. Kita latihan di mess. Ada coach Dirja, pelatih A Jajang, Bu Indri, Pak Rusli, Om Erwin," kata Windy.

Dukungan

Ia juga meminta dukungan masyarakat Indonesia karena akan segera mengikuti kejuaraan berikutnya, Olimpiade Paris 2024.

"Untuk di Paris insya Allah mohon doa dan dukungannya saja. Insyaallah Windi berusaha semaksimal mungkin untuk di SEA Games, di Asean Games, perebutan kuota untuk ke Paris. Insyaallah Windi berusaha semaksimal mungkin. Jadi mohon doa dan dukungannya saja supaya mendapatkan yang lebih baik dari sekarang,” katanya dalam Dialog ‘Kiat Berprestasi di Masa Pandemi’.

Menurut Windy pandemi covid-19 membuat suasana kejuaraan terasa berbeda dengan sebelum pandemi. Terutama mengenai penerapan protokol kesehatan, baik di Indonesia maupun di Jepang.

“Biasa kan kita kalau bertanding jaga pola makan, istirahat. Kita juga harus benar-benar menjaga terhindar atau tidak terpapar Covid-19 juga. Setiap hari (tes) saliva, kadang-kadang juga deg-degan. Takut juga meskipun sudah jaga jarak, sudah sesuai protokol kesehatan. Tujuh hari kita sebelum berangkat pun, setiap hari kita dites PCR di sini. Di sana (Jepang) setiap hari di-saliva,” katanya.

Pengamat Olahraga Ian Situmorang menyebut atlet akan terus membutuhkan dukungan, termasuk finansial, agar dapat terus berprestasi.

“Seharusnya yang kita dukung adalah prosesnya. Artinya di sini lah peranan penting pemerintah untuk memberikan dukungan secara finansial. Karena mencari sponsor angkat besi hampir relatif sulit. Karena itu di sini lah harus masuk pemerintah, dalam artian di sini Kementerian Pemuda dan Olahraga,” kata Ian dilansir Kompas (04/08/21).

Editor: Agus Luqman

  • olimpiade tokyo
  • Olimpade Tokyo 2020
  • prestasi
  • prestasi pandemi
  • medali emas
  • medali perunggu
  • Greysia Polii
  • Apriyani Rahayu
  • windy cantika aisah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!