BERITA

Menkes: Vaksin Moderna untuk Booster Tenaga Kesehatan, Jangan Dialihkan!

Menkes: Vaksin Moderna untuk Booster Tenaga Kesehatan, Jangan Dialihkan!
Petugas memeriksa kiriman vaksin COVID-19 Moderna di Terminal Kargo Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Minggu (1/8/2021). (Foto: ANTARA/Fauzan)

KBR, Jakarta - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta para kepala dinas kesehatan untuk memprioritaskan pemberian vaksin Moderna, sebagai vaksin booster kepada tenaga kesehatan.

Budi Gunadi mengatakan pemberian vaksin booster diperlukan untuk menambah kekebalan para tenaga kesehatan agar tidak mudah terpapar di saat kasus terkonfirmasi terus meningkat.

"Kita mendapatkan bantuan Modern dari pemerintah Amerika, 4 juta dosis. Satu setengah juta dosis kita dedikasikan dulu pertama kali untuk seluruh nakes, sebagai single shot, satu suntikan booster ketiga," ujar Budi Gunadi dalam keterangan persnya, Senin (2/8/2021).

Budi Gunadi meminta agar pemberian vaksin booster untuk para tenaga kesehatan diprioritaskan dan tidak diberikan ke pihak lain.

"Saya memohon dengan sangat, tolong jangan dialihkan ke non-nakes. Kita harus prioritaskan nakes karena merekalah tentara kita yang bertempur sehari-hari," tambah Budi.

Budi Gunadi juga meminta kepada masyarakat untuk tidak berebut mendapatkan vaksinasi booster. Menurutnya, saat ini capaian vaksinasi masih rendah yakni sekitar 70 juta jiwa.

Ia meminta agar masyarakat bersabar, dan tidak merebutkan vaksin Moderna untuk para nakes dan masyarakat yang belum mendapatkan vaksin dosis pertama.

"Booster ketiga, vaksin ketiga, tolong berikan itu kepada tenaga kesehatan yang harus berjuang mati dan hidup dalam peperangan menghadapi pandemi ini. Dan tolong utamakan saudara-saudara kita 140 juta rakyat Indonesia yang belum mendapatkan akses terhadap vaksin," kata Budi Gunadi.

Editor: Agus Luqman

  • vaksin booster
  • COvid-19
  • pandemi
  • Menkes
  • Moderna
  • vaksinasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!