BERITA

LaporCovid-19: Dominasi Peran Militer Tak Efektif Tangani Pandemi Covid-19

"“Per April 2021 LaporCovid-19 menerima sedikitnya 1.096 laporan warga mengenai ketidakpatuhan atau pelanggaran protokol kesehatan meskipun sebetulnya sudah ada pengerahan TNI/Polri,”"

LaporCovid-19: Dominasi Peran Militer Tak Efektif Tangani Pandemi Covid-19
ilustrasi

KBR, Jakarta - Komunitas relawan LaporCovid-19 menilai, peran militer yang terlalu mendominasi dalam penanganan Covid-19 ternyata tidak efektif membantu menekan angka penularan.

Menurut Relawan LaporCovid-19, Firdaus Ferdiansyah, ada seribuan laporan terkait pelanggaran protokol kesehatan.

Hal itu, katanya, mencerminkan dominasi militer tidak cukup efektif dalam meningkatkan kepatuhan warga terhadap protokol kesehatan.

“Per April 2021 LaporCovid-19 menerima sedikitnya 1.096 laporan warga mengenai ketidakpatuhan atau pelanggaran protokol kesehatan meskipun sebetulnya sudah ada pengerahan TNI/Polri,” kata Firdaus dalam diskusi virtual di kanal YouTube LaporCovid-19, Rabu (18/8/2021).

Firdaus mengatakan, sanksi yang diberikan TNI/Polri sangat kontradiktif dengan tujuan pemberian sanksi, yakni meningkatkan kepatuhan protokol kesehatan.

"Bahkan di beberapa tempat, TNI/Polri kerap memberikan sanksi seperti push up dan aktivitas fisik lainnya, tanpa memakai masker dan jaga jarak," ungkapnya.

Selain itu, Firdaus juga menyebut adanya laporan dari berbagai fasilitas layanan kesehatan di daerah-daerah yang kehabisan stok vaksin. Namun, vaksin justru didistribusikan ke sentra milik TNI/Polri.

“Banyak laporan puskesmas atau faskes kehabisan stok vaksin tetapi ternyata vaksinasinya diselenggarakan pada sentra-sentra milik TNI-Polri,” pungkasnya.


Editor: Kurniati Syahdan

  • Laporcovid-19
  • militer
  • Protokol Kesehatan
  • TNI/Polri

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!