BERITA

Kemensos Berencana Membuat Bank Data Penerima Bansos

Kemensos Berencana Membuat Bank Data Penerima Bansos

KBR, Jakarta- Menteri Sosial RI Tri Rismaharini mengungkap sengkarut data bantuan sosial Covid-19 yang disalurkan kementeriannya disebabkan oleh tumpang tindih data penerima manfaat. Risma menjelaskan, data penerima manfaat bansos pada tiap-tiap program bansos, berbeda. Kemensos menargetkan untuk memperbaiki kualitas data penerima dan mengumpulkannya dalam satu bank data.

"Salah satu temuan dari KPK itu adalah bahwa data itu ganda karena tidak padan dengan data kependudukan. Akhirnya kita padankan dengan data kependudukan. Yang padan dengan data kependudukan dari 193 juta tinggalah 155 juta, itu yang padan dengan data kependudukan. Nah kemudian berikutnya, setelah kita cek dengan data kependudukan itu ketahuanlah ada yang ganda," ungkap Risma saat webinar bersama KPK, Kamis, (19/8/2021).

Menteri Sosial Risma menambahkan, proses perbaikan kualitas data penerima dilakukan sejak Januari yaitu menghapus data penerima ganda serta data yang tidak dapat diperbaiki pemerintah daerah. Selain itu, Kemensos juga menambahkan data baru yang berdasarkan undang-undang, diusulkan oleh pemerintah daerah, data Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial hingga data korban bencana. Selain itu, Risma menyebut, perbaikan data juga mencakup para masyarakat adat yang sebelumnya tidak terekam dalam data kependudukan.

Editor: Friska Kalia

  • Bantuan Pangan Non Tunai
  • Bantuan Sosial
  • Bantuan Sosial Pangan
  • Bantuan Usaha Kecil

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!