BERITA

Jokowi Minta Nilai Tambah dan Produktivitas Pertanian Digenjot

""Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian karena di tengah pandemi covid-19 sektor pertanian menjadi sektor unggulan bisa tetap bergerak produktif ""

Jokowi Minta Nilai Tambah dan Produktivitas Pertanian Digenjot
ilustrasi

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo meminta nilai tambah dan produktivitas sektor pertanian ditingkatkan.

Kepala negara menilai munculnya komoditas baru pertanian sangat menjanjikan untuk menggerakkan mesin ekonomi nasional, sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

"Kita harus memanfaatkan momentum ini untuk meningkatkan nilai tambah di sektor pertanian karena di tengah pandemi covid-19 sektor pertanian menjadi sektor unggulan bisa tetap bergerak produktif dan melibatkan banyak tenaga kerja," ujar Jokowi dalam Peresmian Pembukaan Rakornas Pengendalian Inflasi Tahun 2021 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (25/8/2021).

Jokowi mengatakan beberapa komoditas baru yang memberikan nilai tambah bagi petani seperti sarang burung walet, edamame dan berbagai produk hortikultura lainnya.

Menurutnya, sektor pertanian masih bisa tumbuh lebih baik lagi, karena potensi pasar tetap masih sangat besar, baik dalam negeri maupun ekspor.

"Pada 2021, dari Januari sampai Juni 2021, ekspor pertanian mencapai Rp282 triliun, lebih baik dari tahun 2020 yang sebesar Rp227 triliun. Masih banyak komoditas ekspor yang perlu banyak kita kembangkan, porang bisa jadi komoditas baru yang bisa berikan nilai tambah bagi petani," jelas Jokowi.

Ia mencontohkan, hasil pertanian berupa pengolahan porang yang dapat menjadi beras, shirataki, bahan campuran kue, hingga produk kosmetik.

Baca: Jokowi: Porang Jadi Alternatif Pengganti Beras

Porang merupakan umbi-umbian yang mengandung karbohidrat glukoman atau zat dalam bentuk gula kompleks.

"Saya melihat di lapangan porang saya kira betul-betul menjanjikan, pasarnya sangat besar tapi saya titip agar komoditas porang didorong agar bisa sampai menghasilkan barang jadi, baik berupa kosmetik, berupa beras atau makanan yang lainnya," ungkap Presiden.

Kita harus serius menggarap ini, bukan hanya untuk meningkatkan nilai tukar petani dan kesejahteraan petani tapi untuk menghasilkan sebuah lompatan sehingga sektor pertanian memberikan kontribusi yang lebih besar untuk menggerakkan mesin ekonomi, pungkas Joko Widodo.


Editor: Kurniati Syahdan

  • komoditas pertanian
  • Presiden Jokowi
  • ekonomi Indonesia
  • ekspor pertanian

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!