BERITA

BPS: Perekonomian Indonesia Tumbuh 3,31 Persen di Triwulan II-2021

""Kalau kita bandingkan triwulan 2 tahun 2020 atau secara y-o-y maka perekonomian Indonesia tumbuh 7,07 persen."

Astri Septiani

BPS: Perekonomian Indonesia Tumbuh 3,31 Persen di Triwulan II-2021
ilustrasi

KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 3,31 persen pada triwulan kedua 2021, jika dibandingkan triwulan sebelumnya (quarter to quarter/q-to-q).

Menurut Kepala BPS, Margo Yuwono jika dibandingkan dengan tahun lalu ekonomi Indonesia juga mengalami pertumbuhan.

"Kalau kita bandingkan triwulan 2 tahun 2020 atau secara y-o-y maka perekonomian Indonesia tumbuh 7,07 persen. Sedangkan secara kumulatif artinya Januari hingga Juni 2021 terhadap Januari hingga Juni 2020 perekonomian Indonesia tumbuh 3,10 persen," kata Margo saat konferensi pers daring, Kamis (5/8/2021).

Margo menyebut, dari sisi produksi, Lapangan Usaha Transportasi dan Pergudangan mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 25,10 persen.

"Sementara dari sisi pengeluaran, Komponen Ekspor Barang dan Jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 31,78 persen," jelasnya.

Pertumbuhan y-o-y triwulan II-2021, lanjut Margo, terjadi di semua kelompok pulau.

"Kelompok provinsi di Pulau Jawa, dengan kontribusi sebesar 57,92 persen, dan pertumbuhan (y-on-y) sebesar 7,88 persen," katanya.

Margo menambahkan, pertumbuhan ekonomi ini dilatarbelakangi oleh upaya pemerintah yang gencar dalam menjalankan program vaksinasi, sehingga mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk melakukan mobilitas.

Selain itu, pertumbuhan juga dipengaruhi perbaikan ekonomi global, terutama beberapa negara yang menjadi mitra dagang Indonesia, seperti Cina, Singapura, Korea Selatan dan Vietnam.


Editor: Kurniati Syahdan

  • BPS
  • Pertumbuhan Ekonomi
  • ekonomi Indonesia
  • Ekspor
  • impor

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!