BERITA

18 WNI Eks ISIS Tiba, BNPT Siapkan Deradikalisasi

""Kami ikutkan mereka agar mereka bisa kembali bermasyarakat dan tidak lagi memiliki paham radikal," "

18 WNI Eks ISIS Tiba,   BNPT Siapkan Deradikalisasi
Ilustrasi

KBR, Jakarta- Badan Nasional Penanggulangan Terorisme telah menerima 18 warga negara Indonesia yang dideportasi dari Irak. Juru Bicara BNPT Irfan Idris mengatakan, mereka teridentifikasi sempat menjadi anggota kelompok militan ISIS di sana.

Saat ini kata dia, 18 orang itu masih didata dan diinterogasi, sebelum akhirnya mengikuti program deradikalisasi dan dipulangkan ke wilayahnya masing-masing.

"Mereka sementara didata, kemudian diinterogasi dan diidentifikasi. Setelah itu mereka akan diikutkan program deradikalisasi di masyarakat. Nanti kami ikutkan mereka agar mereka bisa kembali bermasyarakat dan tidak lagi memiliki paham radikal," kata Irfan saat dihubungi KBR melalui sambungan telepon, Minggu (13/8).


Ia menambahkan, dari yang sudah-sudah, proses deradikalisasi umumnya berlangsung selama satu bulan, sebelum mereka dipulangkan ke wilayahnya masing-masing. Sebanyak 18 WNI terduga eks anggota ISIS itu dipulangkan dari Irak Sabtu (12/08) sore.


Juru Bicara Kepolisian Indonesia Rikwanto, melalui pesan singkatnya menuturkan, 18 WNI tersebut melarikan diri dari kelompok militan ISIS. Ia merinci, dari 18 WNI itu, ada sembilan pria dan sembilan wanita. Sebanyak empat di antaranya adalah anak di bawah umur.


Berikut 18 identitas WNI terduga bekas ISIS:

  1. Lasmiati, kelahiran Ngawi, 29 Juli 1977

  2. Muhammad Saad Al Hafs, Jakarta, 26 Agustus 2014

  3. Mutsanna Khalid Ali, Jakarta 26 Januari 2004

  4. Difansa Rachmani, Tanjung Redeb, 21 Maret 1986

  5. Muhammad Habibi Abdullah, Jakarta 12 Oktober 2011

  6. Muhammad Ammar Abdurrahman, Jakarta, 26 Agustus 2014

  7. Dwi Djoko Wihoho, Medan, 15 Januari 1967

  8. Fauzakatri Djohar Mastedja, Padang, 28 April 1959

  9. Febri Ramdhani, Jakarta, 9 Februari 1994

  10. Sita Komala, Jakarta, 4 Januari 1961

  11. Intan Permanasari Putri, Jakarta, 13 September 1989

  12. Sultan Zuffar Kurniaputra, Jakarta, 5 Januari 1999

  13. Ratna Nirmala, Jakarta, 9 September 1966

  14. Nurshadrika Khaira Dhania, Jakarta, 6 April 1998

  15. Heru Kurnia, Jakarta, 12 Juli 1962

  16. Tarisha Aqqila Wanita, Batam 4 Oktober 2004

  17. Mohammad Raihan Rafisanjani, Jakarta, 2 Februari 1999

  18. Syafarina Nailah, Jakarta, 26 Februari 1996.


Editor: Rony Sitanggang

  • ISIS
  • Juru bicara Polri Rikwanto
  • Juru Bicara BNPT Irfan Idris

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!