BERITA

Rangkaian Bom di Thailand, Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban

""Ke mana pun WNI kita pergi, kami mengharapkan mereka agar tetap menjaga keamanan dirinya masing-masing,""

Rio Tuasikal

Rangkaian Bom di Thailand, Kemenlu Pastikan Tak Ada WNI Jadi Korban
Ilustrasi

KBR, Jakarta- Kementerian Luar Negeri memastikan tidak ada Warga Negara Indonesia yang jadi korban serangkaian ledakan bom di Thailand dalam dua hari terakhir. Juru Bicara Kemenlu, Armanatha Nasir, meminta WNI yang sedang di negara itu untuk waspada.

Dia meminta WNI untuk berhati-hati dan melapor jika ada hal-hal yang mencurigakan. Kata dia, Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Bangkok terus mengumpulkan data-data usai insiden tersebut.

"Kami terus memantau perkembangan di sana," ungkapnya kepada KBR, Jumat (12/8/2016) malam.


"Ke mana pun WNI kita pergi, kami mengharapkan mereka agar tetap menjaga keamanan dirinya masing-masing," tambahnya lagi.


Serangkaian ledakan bom terjadi di Thailand sejak Kamis hingga hari ini. Kemarin, dua bom meledak di kawasan wisata Hua Hin, dan dua bom lainnya meledak di Pulau Phuket yang terkenal di kalangan wisatawan mancanegara.


Sementara hari ini dua bom lain juga meledak di provinsi selatan Surat Thani. Setidaknya tiga orang tewas dan puluhan luka-luka usai sejumlah ledakan susulan ini. Belum ada kelompok mana pun yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.


Tempat wisata di Thailand tengah dipenuhi pengunjung menyusul libur akhir pekan yang panjang. Thailand tengah merayakan ulang tahun Ratu Sirikit yang menjadi hari besar di negara itu.


Tahun lalu, ledakan bom terjadi di sebuah kuil di Bangkok dimana sejumlah turis jadi korban termasuk 1 WNI. 


Editor: Rony Sitanggang

  • WNI di Luar Negeri
  • Bom di Thailand
  • Juru Bicara Kemenlu
  • Armanatha Nasir

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!