BERITA

Kasus Sari Rejo, TNI AU: Masih Proses Penyelidikan

"“Saya monitor mereka sampai malam sampai jam 10 malam melaksanakan penelusuran. Kemudian cek data-data dan fakta-fakta yang terjadi di lapangan pada 15 Agustus itu,” "

Rio Tuasikal

Kasus Sari Rejo, TNI AU: Masih Proses Penyelidikan
Rekaman kamera pemantau di sebuah masjid saat anggota TNI memukuli warga di Sari Rejo, Medan. (Sumber: Sosmed)



KBR, Jakarta- TNI AU   masih meyelidiki  keterlibatan anggotanya dalam konflik dengan warga di Sarirejo, Medan, Sumatera Utara, 15 Agustus lalu.

Juru Bicara TNI AU, Jemi Trisonjaya mengatakan satu tim sudah bekerja di sana selama sepekan.

Kata Jemi, saat ini tim itu bekerja intensif mengumpulkan data-data.

“Yang jelas maraton, pagi-siang-malem,” ungkapnya kepada KBR, Senin (29/8/2016) malam.


“Saya monitor mereka sampai malam sampai jam 10 malam melaksanakan penelusuran. Kemudian cek data-data dan fakta-fakta yang terjadi di lapangan pada 15 Agustus itu,” tambahnya.


Jemi menambahkan,   akan terbuka dengan seluruh proses ini. Kata dia, TNI AU tidak akan segan-segan menghukum anggotanya bila terbukti bersalah. Namun sampai saat ini dia  belum mengetahui berapa, siapa, dan apa yang dilakukan anggotanya dalam konflik tersebut.


Mengenai hasil laporan Komnas HAM mengenai Sarirejo, Jemi mengatakan laporan itu jadi pembanding dari laporannya. Hasil timnya akan dibandingkan juga dengan temuan Mabes TNI.

“Saya kira nanti kita lihat hasil terakhir laporan tim investigasi kami yang ada di lapangan,” tambahnya.

Komnas HAM, Senin (29/8/2016), menyatakan TNI AU melakukan kekerasan sporadis terhadap warga Sarirejo, Medan. Aparat TNI AU juga melontarkan kekerasan verbal terhadap warga. Komnas HAM menemukan setidaknya 20 orang korban luka-luka—termasuk di antaranya dua jurnalis—akibat tindak kekerasan tersebut.


Editor: Rony Sitanggang

  • Bentrok Sari Rejo
  • Juru Bicara TNI AU
  • Jemi Trisonjaya
  • kekerasan TNI

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!