HEADLINE

Karhutla di Riau, Ratusan Keluarga Masih Bertahan di Pengungsian

Karhutla di Dumai Riau. (Foto: Antara)



KBR, Jakarta- Kepolisian  Riau menyatakan saat ini masih banyak warga  yang bertahan di pengungsian akibat kabut asap. Meskipun kata Juru Bicara Polda Riau, Guntur Aryo Tejo, kepekatan kabut asap sudah mulai berkurang.

Kata dia warga yang diungsikan berjumlah sekitar 300  keluarga yang berasal dari Desa Bonai Kecamatan Bonai Darussalam Kabupaten Rohul, Desa Putat Kecamatan Tanah Putih, dan Desa Siarang-arang Kecamatan Pujud, Kabupaten Rohil. Mereka diungsikan ke kantor kecamatan, yang jaraknya sekitar 10 kilometer dari desa mereka.

"(Pengungsi dipindahkan ke daerah mana?) di kecamatan. Sekitar 4-10 kilo dari desa mana itu, saya lupa desanya. Sekarang sudah padam, mungkin sudah ada yang balik. kita belum ada datanya," ujar Juru Bicara Polda Riau, Guntur Aryo Tejo  kepada KBR, Senin (29/8/2016).


Kondisi udara di Riau sempat berada di level sangat tidak sehat. Namun, siang ini kualitas udara di Pekanbaru kembali membaik. Kadar Partikulat PM 10 sudah hilang.


Kadar partikulat di level tertinggi berada angka 274,69 u gram/ m3 pada pukul 08.00 WIB tadi pagi. Guyuran hujan pun membuat kadar PM 10 menurun.


Sementara jarak pandang pada pukul 13.00 WIB sudah kembali normal. Jarak pandang sudah lebih dari 10 KM.


Sebelumnya, Sejumlah pusat layanan kesehatan di Kabupaten Bengkalis Riau mulai kebanjiran pasien yang terdampak kabut asap. Salah seorang dokter di Puskesmas Jl Duri Dumai Kilometer 16 Bengkalis, Lihayati mengatakan peningkatan pasien terdampak kabut asap sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Kebanyakan warga mengeluh batuk-batuk dan sesak nafas.


Editor: Rony Sitanggang

  • Karhutla
  • ISPA
  • kabut asap
  • Juru Bicara Polda Riau
  • Guntur Aryo Tejo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!