KBR, Jakarta- Pemerintah menyatakan telah menjalin komunikasi bersama negara-negara di Asia Tenggara atau ASEAN untuk merampungkan masalah kebakaran hutan bersama-sama. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir mengatakan, Indonesia sebagai negara dengan kepemilikan hutan terbesar, menjadi pendorong terjalinnya kerja sama penyelesaian masalah itu. Menurutnya, ide itu mendapat sambutan yang baik dari negara-negara ASEAN.
"Indonesia saat ini kan memang sudah menyampaikan dan menunjukkan komitmennya untuk menangani masalah kebakaran hutan dan impact dari kebakaran hutan tersebut. Bagi Indonesia, utamanya yang kami tekankan, bahwa penanganan masalah kebakaran hutan ini perlu penanganan secara bersama di kawasan. Yang kami lihat, solusinya adalah kesepakatan di ASEAN. Dan komitmen ini kembali ditunjukkan oleh para pemimpin di ASEAN," kata Arrmanatha di kantornya, Kamis (18/08/16).
Arrmanatha menambahkan Indonesia bakal menjadi tuan rumah untuk pertemuan ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution, sesuai dengan yang disepakati oleh seluruh negara ASEAN. Menurutnya, perjanjian itu menunjukkan komitmen bersama seluruh negara ASEAN untuk mengurai persoalan-persoalan yang diakibatkan kebakaran hutan.
Arrmanatha mengklaim, pemerintah sudah menjalankan berbagai strategi untuk mulai menyelesaikan persoalan kebakaran hutan. Dia mencontohkan dengan water bombing, sosialisasi kepada masyarakat di sekitar hutan, patroli terpadu, serta pembuatan kanal. Arrmanatha berujar, upaya itu sudah membuahkan hasil, karena tahun ini jumlah titik api atau hotspot sudah menurun 70 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2015.
Editor: Dimas Rizky