BERITA

Cukai Plastik Dipastikan Belum Berlaku Tahun Ini

"Kementerian Keuangan masih fokus pada penyusunan regulasi cukai plastik bersama Dewan Perwakilan Rakyat."

Dian Kurniati

Cukai Plastik Dipastikan Belum Berlaku Tahun Ini
Produk-produk yang menggunakan kemasan plastik. Foto: Antara

KBR, Jakarta - Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Heru Pambudi memastikan cukai plastik tidak akan diterapkan tahun ini. Padahal, penerimaan cukai plastik itu sudah tercantum dalam anggaran pendapatan dan belanja negara perubahan (APBNP) senilai Rp1 triliun. 


Heru berkilah, saat ini kementeriannya masih fokus pada penyusunan regulasinya bersama Dewan Perwakilan Rakyat. Sehingga, kata dia, kebijakan itu baru sepenuhnya berlaku pada tahun depan.


"Plastik, tentunya tahun 2016 ini adalah masa pengambilan kebijakan, jadi sepertinya kami tidak bisa eksekusi tahun ini, sehingga tahun depan. Nah tahun depan itu kesempatan kita eksekusi. Berapa targetnya, sebenarnya sangat tergantung pada kapan dieksekusi, berapa tarifnya, dan targetnya saja. Kami masih ada opsi-opsi yang harus dibicarakan dengan DPR," kata Heru di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Rabu (17/08/16).


Heru mengatakan, masih ada banyak hal yang mesti dirumuskan dalam aturan cukai plastik. Salah satunya yaitu soal besaran tarif jenis plastik yang dikenai cukai. Namun, ia memastikan tarif cukai plastik nantinya tidak lebih tinggi dari kantong plastik yang dipatok Rp200.


Kementerian Keuangan tengah merencanakan pungutan cukai untuk kemasan plastik untuk membatasi penggunaannya karena dapat merusak lingkungan. Pasalnya, permintaan produk berkemasan plastik menunjukkan tren peningkatan, misalnya pada 2015 naik 7 persen atau naik 3 juta ton menjadi 3,2 juta ton. Dalam Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016, penerimaan dari cukai plastik ditargetkan Rp 1 triliun.

Baca juga: Strategi Pemerintah Gejot Produksi Padi Nasional


Editor: Sasmito

  • cukai plastik
  • kementerian keuangan
  • APBNP2016

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!